Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bitcoin Jatuh ke Level 21.000 Dolar AS, Investor Diminta Waspada Fenomena Boom And Bust

Usai melesat di atas 23.000 dolar AS pada pekan lalu, kini harga Bitcoin yang diperdagangkan dalam pasar kripto terpantau anjlok

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Bitcoin Jatuh ke Level 21.000 Dolar AS, Investor Diminta Waspada Fenomena Boom And Bust
Shutterstock
Ilustrasi Kripto Bitcoin. Usai melompat di atas 23.000 dolar AS pada pekan lalu, kini harga Bitcoin yang diperdagangkan dalam pasar kripto terpantau anjlok hingga harganya berada di level 21.000 dolar AS pada perdagangan Senin (25/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Usai melesat di atas 23.000 dolar AS pada pekan lalu, kini harga Bitcoin yang diperdagangkan dalam pasar kripto terpantau anjlok hingga harganya berada di level 21.000 dolar AS pada perdagangan Senin (25/7/2022).

Menurut pantauan Coinmarketcap, harga Bitcoin pada Senin pagi ambles sebanyak 3,57 persen, penurunan ini lantas mengantarkan runtuhnya harga Bitcoin menyentuh ke level 21.931 dolar AS dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Tak hanya Bitcoin saja yang mengalami penurunan, sejumlah koin kripto lainnya juga ikut anjlok dalam perdagangan pekan ini. Dimana Ethereum ambles 5,34 persen menuju 1.522 dolar AS.

Baca juga: Finlandia Jual Bitcoin Seharga 47 Juta Dolar AS, Hasilnya akan Disumbangkan ke Ukraina  

Sementara Cardano anjlok 4,78 menjadi 0.4938 dolar AS. Penurunan serupa juga terjadi pada Solana yang melesat turun 6,36 persen hingga nilainya berada di level 38.32 dolar AS, disusul Dogecoin yang melemah 5,54 persen menjadi 0.06494 dolar AS dalam 24 jam terakhir.

Runtuhnya perdagangan kripto pada awal pekan ini, terjadi imbas dari tegangnya situasi pasar akibat rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan AS menuju level tertinggi. Hal inilah yang mendorong para investor untuk meninggalkan perdagangan kripto demi menghindari kerugian yang berlanjut.

Meski penurunan ini bukanlah kali pertama yang dialami pasar kripto, namun imbas dari amblesnya perdagangan kripto pada pagi ini memperpanjang pergerakan naik turun harga Bitcoin atau boom and bust pada perdagangan sektor kripto.

Baca juga: Harga Anjlok, Tesla Jual 75 Persen Aset Bitcoin

Berita Rekomendasi

“Ada banyak analisis serupa lainnya yang dapat ditemukan untuk Bitcoin dan saudara-saudaranya yang telah melalui salah satu peristiwa penurunan harga terberat, dan tercepat dalam sejarah mereka," tulis analis kripto Glassnode yang dikutip Bloomberg.

Boom and bust sendiri sebelumnya sudah menimpa pasar kripto selama beberapa bulan terakhir, fenomena ini biasa ditandai dengan adanya lonjakan harga Bitcoin secara spontan hingga harganya dapat menyentuh ke level tertinggi, namun tak lama dari penguatan ini harga BTC dan koin kripto lainnya kembali bearish menuju level terendah.

Apabila siklus ini terus berulang kali dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut dikhawatirkan dapat memudarkan kepercayaan para investor pada aset kripto. Risiko ini tentunya dapat menghantarkan pasar kripto berada dalam jurang crypto winter yang berkepanjangan. Mengingat Bitcoin sendiri sejauh ini telah turun sebanyak 70 persen dari level tertinggi sepanjang masa.

“Kemungkinan penurunan lebih lanjut hal ini juga menandakan bahwa tingkat dukungan investor yang lebih besar ada dalam siklus penurunan ini.” tambah analis Glassnode.

Mengantisipasi hancurnya kepercayaan investor imbas fenomena boom and bust, para investor kini dihimbau untuk tidak melakukan aksi penjualan BTC secara massal, terlebih saat ini kondisi pasar makin bergejolak menjelang keputusan suku bunga The Fed.


Glassnode menyebut apabila pergerakan BTC bisa stabil dalam perdagangan beberapa minggu kedepan maka fenomena boom and bust dalam pasar kripto bisa segera mereda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas