Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bitcoin Masuk ke Guinness Book of World Records Sebagai Cryptocurrency Terdesentralisasi Pertama

Bitcoin menerima sejumlah penghargaan selama bertahun-tahun serta telah diakui oleh media arus utama dan media tradisional.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bitcoin Masuk ke Guinness Book of World Records Sebagai Cryptocurrency Terdesentralisasi Pertama
MARCA
Jaringan cryptocurrency dan blockchain Bitcoin ditambahkan ke Guinness Book of World Records sebagai Cryptocurrency Terdesentralisasi Pertama. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Jaringan cryptocurrency dan blockchain Bitcoin ditambahkan ke Guinness Book of World Records sebagai "Cryptocurrency Terdesentralisasi Pertama'.

Bitcoin menerima sejumlah penghargaan selama bertahun-tahun serta telah diakui oleh media arus utama dan media tradisional. Misalnya, pada 2016 kata "Bitcoin" ditambahkan ke Kamus Lengkap Merriam-Webster.

Dua tahun kemudian, kata "Bitcoin" masuk ke dalam Scrabble Lexicon. Tahun ini, aset kripto yang ditemukan Satoshi Nakamoto dinobatkan GWR sebagai "cryptocurrency terdesentralisasi pertama" yang ada di dunia.

Melansir dari Bitcoin News, Guinness World Record (GWR) secara resmi mencatat rekor dari berbagai pencapaian manusia dan peristiwa alam ekstrem selama 67 tahun terakhir. Edisi pertama Guinness World Record adalah buku teratas dalam daftar buku terlaris pada Desember 1955.

Baca juga: Tak Terpengaruh Isu Resesi, Analis Willy Woo Prediksi Investor Bitcoin Akan Tembus 1 Miliar

Ide membuat buku rekor dunia awalnya datang dari direktur pengelola perusahaan minuman Guinness Brewery, Sir Hugh Beaver.

Ringkasan Bitcoin yang ditampilkan dalam Guinness World Record terbaru menjelaskan buku putih proyek (project white paper) diterbitkan secara online pada 2008.

GWR mengatakan, Bitcoin “dikembangkan sebagai solusi untuk tantangan mengatur mata uang digital tanpa organisasi terpusat, atau ' pihak ketiga yang tepercaya,' untuk mengawasi transaksi.”

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, GWR merinci bahwa jaringan blockchain yang dibuat Satoshi Nakamoto ini telah memecahkan masalah double spending, yaitu potensi mata uang digital dibelanjakan dua kali.

"Jaringan Bitcoin (menyelesaikan) masalah pembelanjaan ganda dengan mekanisme “tanpa kepercayaan” yang tidak memerlukan pihak ketiga (misalnya, bank) untuk memverifikasi transaksi; dan itu dicapai dengan validator (yaitu, penambang, di PoW.) Penambang adalah komputer yang didedikasikan untuk jaringan untuk memvalidasi semua transaksi dan melarang pelaku jahat," tulis Guinness World Record.

Meski penambahan Bitcoin ke buku rekor dunia merupakan suatu prestasi, namun beberapa fakta yang dituliskan peneliti GWR ada yang keliru.

Misalnya, GWR mencatat tanggal publikasi yang salah untuk whitepaper Bitcoin asli yaitu pada 31 Oktober 2008, dan secara keliru menyebut Satoshi Nakamoto memiliki 600.000 BTC dalam satu dompet yang "aktif selama lebih dari satu dekade."

Informasi tersebut secara faktual tidak benar, karena simpanan Nakamoto tidak berada di dalam satu dompet saja, dan BTC yang dipegang oleh Nakamoto diperkirakan sekitar 1 juta BTC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas