Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stres Hadapi Kebangkrutan FTX, Mantan CEO Sam Bankman Kirim Permintaan Maaf Kepada Karyawan

Dalam surat permintaan maaf yang dirilis pada Rabu (23/11/2022) Bankman mengungkap penyesalan karena membuat perusahaan kriptonya bangkrut.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Stres Hadapi Kebangkrutan FTX, Mantan CEO Sam Bankman Kirim Permintaan Maaf Kepada Karyawan
Business Insider
Mantan CEO FTX Sam Bankman mengirimkan surat permohonan maafnya kepada para karyawannya, usai bursa kripto pimpinannya menghadapi tumpukan utang dan dilanda kebangkrutan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Mantan CEO FTX Sam Bankman mengirimkan surat permohonan maafnya kepada para karyawannya, usai bursa kripto pimpinannya menghadapi tumpukan utang dan dilanda kebangkrutan.

Dalam surat permintaan maaf yang dirilis pada Rabu (23/11/2022) Bankman mengungkap penyesalan karena membuat perusahaan kriptonya bangkrut.

Dirinya bahkan mengaku stress menghadapi tekanan, lantaran kerajaan crypto miliknya dengan cepat kehilangan kepercayaan investor hingga membuat para pelanggan melakukan aksi rush atau penarikan koin kripto senilai miliaran dolar dari platformnya.

Baca juga: Bank Sentral Inggris Soroti Runtuhnya FTX dan Pentingnya Regulasi Kripto

“Saya kehilangan jejak hal terpenting dalam hiruk pikuk pertumbuhan perusahaan. Saya sangat peduli dengan Anda semua, dan Anda adalah keluarga saya, dan saya minta maaf,” mengutip isi surat Bankman dikutip dari CNBC International.

Selain menyampaikan permohonan maaf Bankman juga turut mengakui beberapa kesalahan yang menunjukan dirinya bertindak tidak professional selama menjabat sebagai CEO FTX, di antaranya meminjamkan miliaran uang pelanggan ke Alameda Research sebuah perusahaan perdagangan crypto yang juga dimiliki oleh SBF.

Bankman Fried menyebut kejatuhan pasar kripto selama musim semi kemarin hingga November ini membuat agunan FTX anjlok dari 60 miliar dolar AS menjadi 9 miliar dolar AS, sedangkan kewajiban pembayaran utang melonjak dari 2 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dolar AS.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak bermaksud agar semua ini terjadi, dan saya akan memberikan apa saja untuk dapat kembali dan melakukan sesuatu lagi namun saya gagal. Saya mengecewakan kalian semua, Saya membeku di hadapan tekanan dan kebocoran dan Binance LOI karena batal mengakuisisi FTX.” tambah Bankman.

Kasus FTX bermula setelah peneliti kripto Dirty Bubble Media menyebut bahwa perusahaan Sam Bankman Fried lainnya yang bernama Alameda Research mengalami kebangkrutan, munculnya isu ini sontak membuat para investor dari bursa FTX panik.

Mereka khawatir apabila FTX akan bernasib sama dengan Dirty Bubble, hal inilah yang mendorong investor kripto mencoba mencairkan dananya yang ada di FTX.

Saking banyaknya investor yang melakukan penarikan massal, membuat perusahaan kripto ini turut mengalami krisis likuiditas.

Selain harta koin kripto yang ludes, kehancuran FTX juga membuat aset digital Bankman-Fried yang disimpan di broker online Robinhood senilai 500 juta dolar AS ikut terhapus akibat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman.

Kondisi ini bahkan memaksa FTX untuk menggalang pendanaan namun sayangnya usaha tersebut tak mendapat respon positif dari para pemilik bursa kripto. Hingga akhirnya FTX mengajukan laporan kebangkrutan pada pengadilan Delaware AS di awal pekan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas