Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JD.Com Putuskan Hengkang dari Pasar Asia, di Indonesia Miliki Peringkat Terbelakang

JD.id memiliki peringkat terbelakang, akibat kalah bersaing dengan raksasa e-commerce Singapura seperti Shopee dan Lazada Group.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in JD.Com Putuskan Hengkang dari Pasar Asia, di Indonesia Miliki Peringkat Terbelakang
Shutterstock
Ilustrasi belanja online. JD.com raksasa e-commerce yang berbasis di Beijing China berniat untuk menarik diri dari pasar Asia, pernyataan ini diungkap setelah JD.com mengumungkan penurunan penjualan pada anak perusahaannya yang ada di Indonesia dan Thailand. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, BEIJING – JD.com raksasa e-commerce yang berbasis di Beijing China berniat untuk menarik diri dari pasar Asia, pernyataan ini diungkap setelah JD.com mengumungkan penurunan penjualan pada anak perusahaannya yang ada di Indonesia dan Thailand.

Hengkangnya JD.com dari Indonesia dan Thailand lantaran penjualan e-commerce di kedua negara ini terus mencatatkan penurunan selama delapan tahun terakhir.

Situs berita lokal SCMP mencatat ekspansi perusahaan di dua pasar tersebut saat ini telah menelan biaya lebih dari 10 miliar yuan atau sekitar 1,39 miliar dolar AS.

Baca juga: Kumpulan Promo 11.11: Chatime, Pizza Hut, Kopi Kenangan, Street Boba, Gofood hingga Shopee

Dimana JD Central anak usaha patungan JD.com yang ada di Thailand telah merugi sekitar 1 miliar yuan selama 2017 hingga 2021.

Sementara di Indonesia anak usaha JD.com yakni JD.id memiliki peringkat terbelakang, akibat kalah bersaing dengan raksasa e-commerce Singapura seperti Shopee dan Lazada Group.

Kemunduran tersebut lantas menjadi pertanda bila pertumbuhan industri e-commerce pada dua negara itu tengah melambat, karena terdampak inflasi akibat kenaikan harga produk impor dan bahan bakar. Hingga membuat konsumen Asia Tenggara mulai mengurangi porsi konsumsi untuk berbelanja.

Berita Rekomendasi

Kondisi ini yang kemudian membuat JD menghadapi tantangan pada pertumbuhan penjualan selama 2022.

Khawatir kondisi tersebut semakin membuat perusahan tertekan, raksasa e-commerce asal China ini akhirnya memutuskan untuk mundur dari dua perusahaan patungan yang ada di Asia Tenggara mulai 2023 mendatang.

Sebelum memutuskan untuk hengkang dari pasar Asia, JD.com sebelumnya telah membekukan perekrutan dan melakukan pemangkasan karyawan dengan memecat lebih dari 200 staff di awal tahun ini, langkah tersebut dilakukan untuk menekan biaya ditengah gejolak makroekonomi.

Rencananya setelah melepaskan saham kedua anak perusahaannya, JD.com akan memfokuskan diri untuk mempertajam serta memperkuat operasi di pasar China, mengingat di kuarta ketiga 2022 JD.com hanya mampu mencatatkan laba bersih 6 miliar yuan setelah merugi 2,8 miliar yuan di periode yang sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas