Tebus Utang ke Investor, Mantan CEO FTX Putar Otak Cari Peluang Bisnis Baru
Sam Bankman Fried berjanji semaksimal mungkin mengganti kerugian para investor yang mencapai 1 miliar dolar AS akibat kebangkrutan bursa FTX.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Tebus Utang Klien, Mantan CEO FTX Putar Otak Cari Peluang Bisnis Baru
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sam Bankman Fried (SBF) mantan CEO bursa pertukaran kripto FTX, berencana memulai bisnis baru untuk mengganti kerugian para korban kebangkrutan FTX.
"Saya akan berpikir tentang apa yang dapat saya lakukan untuk mereka, paling tidak saya memiliki kewajiban kepada pengguna FTX untuk melakukan yang benar oleh mereka sebaik yang saya bisa," kata Sam Bankman mengutip dari Fox Business.
Dia mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin mengganti kerugian para investor yang mencapai 1 miliar dolar AS akibat kebangkrutan bursa FTX.
Belum jelas bisnis apa yang akan digarap mantan CEO FTX itu, namun ketika ditanya apakah Bankman berencana memulai usaha bisnis baru untuk membayar kembali investor, ia berkata, "Saya akan memberikan apa saja untuk dapat melakukan itu. Dan saya akan mencoba jika saya bisa."
Upaya ini dilakukan Bankman-Fried sebagai bentuk tanggung jawab atas keruntuhan FTX dan Alameda.
Namun sayang sebelum Bankman-Fried memulai bisnis barunya, pendiri platform perdagangan kripto FTX ini ditangkap oleh otoritas Bahama, negara di Kepulauan Karibia, Amerika Serikat (AS).
Penangkapan dilakukan setelah Bankman-Fried mangkir dari persidangan saat diminta untuk memberikan kesaksian secara virtual di depan Komite Jasa Keuangan DPR.
Baca juga: Pendiri FTX Sam Bankman-Fried Ditangkap di Bahama Setelah AS Ajukan Tuntutan Pidana
Kasus FTX bermula setelah peneliti kripto Dirty Bubble Media menyebut bahwa perusahaan Sam Bankman Fried lainnya yang bernama Alameda Research mengalami kebangkrutan, munculnya isu ini sontak membuat para investor dari bursa FTX panik.
Mereka khawatir apabila FTX akan bernasib sama dengan investor Alameda Research, hal inilah yang mendorong investor kripto mencoba mencairkan dananya yang ada di FTX.
Baca juga: Empat Perusahaan Media Dikecam Karena Mencoba Buka Identitas Kreditur Bursa Kripto FTX
Saking banyaknya investor yang melakukan penarikan massal, membuat perusahaan kripto ini mengalami krisis likuiditas. Hingga Sam Bankman-Fried mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS untuk memaksimalkan pemulihan.
Namun pengajuan tersebut tidak membuahkan hasil hingga token milik FTX yakni FTT dihentikan dari perdagangan FTT/BNB, FTT/BTC dan FTT/USDT pada 15 November 2022.