Investor Sumringah Harga Bitcoin Rebound, Tembus ke Level 17 Ribu Dolar AS
Sempat jatuh ke level terendah, harga Bitcoin dilaporkan naik sebesar 1,52 persen hingga harganya bertengger di kisaran 17.220 dolar AS
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sempat jatuh ke level terendah, harga Bitcoin dilaporkan naik sebesar 1,52 persen hingga harganya bertengger di kisaran 17.220 dolar AS atau Rp 268 juta per keping (satuan kurs Rp 15.609), pada perdagangan Senin (9/1/2023).
Lonjakan ini jadi yang tertinggi yang diraih Bitcoin setelah tiga minggu terakhir harga jual Bitcoin mencatatkan rapor merah, karena terus mengalami sideways hingga jatuh di level 16.000 dolar AS.
Tak hanya Bitcoin dalam perdagangan awal pekan ini sejumlah mata uang kripto juga turut mengalami rebound, seperti Ethereum yang naik 3,91 persen menjadi 1.314 dolar AS per koin. Disusul Cardano yang melesat 15,26 persen menjadi 0.3277 dolar AS.
Baca juga: Krisis Likuiditas, Platform Pertukaran Kripto Huobi PHK 20 Persen Staf
Serta Solana yang berhasil menguat dalam 24 jam terakhir sebesar 19,97 persen hingga harga SOL berada di level 16. 29 dolar AS per koin. Menyusul yang lainnya koin XRP 2,58 persen juga turut mencatatkan penguatan harga dengan naik sebesar 0.3495 dolar AS.
Sementara koin Meme Dogecoin (DOGE) pada perdagangan Coinmarketcap rebound tipis sebesar 5.56 persen menjadi 0.07596 dolar AS.
Kenaikan harga sejumlah koin kripto di awal pekan ini terjadi karena adanya dorongan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang merilis lonjakan pendapatan di atas rata-rata sebanyak 0,3 persen usai data nonfarm payrolls wilayah Amerika diterbitkan pada bulan Desember tahun lalu.
Sinyal ini yang kemudian membuat para investor optimis apabila ekonomi AS dapat bangkit dari zona inflasi, dengan begitu bank sentral The Fed tak akan lagi mengambil langkah agresif pada suku bunga acuan AS di pertemuannya pada akhir pekan mendatang.
Mengingat selama tujuh bulan terakhir The Fed telah berulang kali mengambil langkah hawkish dengan mengerek naik laju suku bunga. Hingga perdagangan koin kripto ikut terseret jatuh sebanyak 64 persen selama kurun waktu satu tahun.
Baca juga: Bursa Kripto Tak Kunjung Terbentuk di Indonesia, Ini Kesulitan yang Dihadapi Bappebti
"Ini melukiskan gambaran yang luar biasa dari tembok pembelian yang kuat pada harga pasar saat ini dan menunjukkan dasar yang kuat sedang terbentuk," tulis laporan analis kripto Sean Farrell dari FundStrat.
Meski beberapa dewan The Fed telah memberikan isyarat lebih lanjut terkait adanya kenaikkan suku bunga acuan, namun menurut Farrel harga Bitcoin diprediksi akan terus mengalami kenaikan selama sepekan kedepan. Ini lantaran banyak investor yang mulai menanamkan kepercayaan pada aset digital.