Tren Digitalisasi Bisnis Diprediksi Berlanjut di 2023, UMKM Diajak Jelajahi Peluang Baru
Proses digitalisasi bisnis terutama di kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengahh atau UMKM diprediksi terus berlanjut di tahun 2023.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses digitalisasi bisnis terutama di kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengahh atau UMKM diprediksi terus berlanjut di tahun 2023.
Dengan semakin maraknya bisnis online di era digital saat ini, banyak pemilik bisnis mengambil kesempatan menjual produk yang banyak dicari atau sedang tren di masyarakat.
Namun pelaku bisnis kecil seperti UMKM kerap dihadapkan pada cepatnya perubahan tren dan selera pasar yang memaksa mereka harus mengubah strategi dengan menjual produk lain.
Baca juga: QRIS Jakpreneur Kini Diintegrasikan untuk Kembangkan Digitalisasi UMKM DKI Jakarta
Belum lagi, semakin ketatnya persaingan di marketplace membuat para pemilik bisnis terpaksa harus mengambil untung minim untuk memenangkan perang harga dan menarik perhatian konsumen untuk produk yang mirip bahkan sama persis.
"Biasanya pebisnis yang sudah punya produk yang dipasarkan via online, proses pengirimannya lama, kita berupaya membantu mempersingkat waktunya agar bisa dikirim lebih cepat dan mereka bisa memilih perusahaan ekspedisinya tanpa perlu datang ke agen ekspedisi," ungkap Ayunda Zikrina, Head of Brand and Communication Team Niagahoster di acara diskusi virtual dengan media, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, bagi seller, kendala lain yang juga dihadapi adalah angka retur yang tinggi untuk pengiriman paket ke konsumen.
"Untuk pengiriman paket, selama ini angka returnya tinggi, kita upayakan menanggulangi hal tersebut. Begitu juga untuk mencegah barang rusak dengan pengiriman yang lebih cepat sampai," ungkapnya.
Pihaknya juga berupaya membantu pebisnis online bisa mengamankan cash flow-nya dengan pencairan dana yang lebih cepat.
Ayunda menjelaskan, saat ini platform Niagahoster sudah membantu 200 ribu pengguna di 26 provinsi.
"Klien kami mencakup mereka yang sudah memiliki brand sendiri sampai skala UMKM," ujarnya.
Baca juga: Ketua KPK: Digitalisasi Pelabuhan Salah Satu Upaya Cegah Korupsi
Ke depan, pihaknya juga menyiapkan program product financing atau dukungan modal kerja dan ekosistem pembelajaran untuk UMKM untuk meningkatkan skala bisnisnya.
Saat ini platformnya menjalin kerjasama dengan platform agregator logistik KiriminAja, mengajak para pebisnis untuk menjelajahi potensi baru untuk memajukan bisnis mereka.
"Kami mengintegrasikan antara layanan hosting dan domain dari Niagahoster dengan agregasi layanan pengiriman dari KiriminAja,” ujar Ayunda Zikrina.
Yusuf Habibi, Manager Brand Communication KiriminAja, menjelaskan, dalam kerjasama ini pihaknya mengajak pebisnis marketplace keluar dari zona nyaman agar bisa memiliki landing page dan website sendiri serta pengelolaan pengiriman praktis menggunakan beragam pilihan jasa ekspedisi dengan pilihan ongkir lebih terjangkau dan mencakup pula layanan cash on delivery atau COD.
Partner jasa ekspedisi yang diajak bekerja sama antara lain JNE, ID Express, SiCepat dan lain-lain.
"Dengan product kolaborasi ini harapannya pebisnis semakin aware dan dapat berkembang bersama,” kata Yusuf Habibie.
Kedua perusahaan akan melakukan kegiatan pendampingan melalui kegiatan roadshow edukasi dan sharing session yang akan dijalankan mulai 31 Januari 2023 di Semarang dan berlanjut di berbagai kota lain seperti Malang, Solo, dan Jakarta.