Harga Bitcoin Melonjak 33 Persen dalam Sepekan
Ancaman krisis likuidasi yang menghantam industri perbankan AS, tak cukup mampu menggoyahkan harga Bitcoin.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Ancaman krisis likuidasi yang menghantam industri perbankan AS, tak cukup mampu menggoyahkan harga Bitcoin. Justru selama sepekan terakhir harga koin kripto terpopuler ini melonjak naik sebanyak 33,53 persen.
Mengutip Coinmarketcap, harga Bitcoin dilaporkan rebound menjadi 26.551 dolar AS per koin, pada perdagangan Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Miliki 132.500 Bitcoin, Crazy Rich Ini Dicap Sebagai Pemilik Aset Kripto Terbanyak di Dunia
Angka ini jadi yang tertinggi yang pernah dialami Bitcoin sejak enam bulan yang lalu tepatnya pada Agustus 2022. Hingga dominasi valuasi Bitcoin (bitcoin dominance) meningkat ke angka 45 persen. Bahkan kenaikkan Bitcoin kali ini mengalahkan performa top 10 kripto lainnya.
Seperti Ethereum yang hanya mengalami kenaikkan tipis sebesar 25,02 persen menjadi 1.741 dolar AS. Pesona Bitcoin juga mengalahkan BNB yang hanya mencatatkan lonjakan 23,75 persen ke kisaran harga 332,48 dolar AS.
Kemudian ada XRP yang naik 2,94 persen menjadi 0,3745 dolar AS dan Cardano yang melonjak sekitar 12,22 persen menjadi 0,3417 dolar AS serta Polygon yang naik 21,69 persen menuju ke harga 1.20 dolar AS per koin selama seminggu terakhir.
Baca juga: Binance Konversi 1 Miliar Dolar BUSD ke Bitcoin untuk Lindungi Dana Investor
Para pengamat kripto menilai, lonjakan harga yang saat ini terjadi pada dialami Bitcoin merupakan respon positif para investor akan turunnya laju inflasi di AS. Dimana angka inflasi tahunan Amerika turun jadi 6,0 persen selama periode Maret 2023.
Penurunan inflasi AS ini yang kemudian membuat para investor optimis apabila The Fed akan ikut mengendurkan kebijakan moneternya, dengan menurunkan suku bunga acuan selama pertemuan di tanggal 21 – 22 Maret 2023, seperti yang dikutip dari Crypto News.
Selain terdorong penurunan laju inflasi, kenaikan harga Bitcoin selama sepekan terakhir terjadi karena para investor merespon sikap tegas Federal Reserve, Departemen Keuangan AS, dan Lembaga Penjamin Simpanan di Amerika Serikat atau federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dalam mengatasi krisis modal yang dialami SVB.
Ketiga otoritas tersebut berjanji akan menjamin semua dana nasabah agar dapat kembali dengan aman mulai pekan ini. Alasan ini yang membuat investor mulai kembali mempercayai cryptocurrency sebagai aset investasi.
“Sistem perbankan A.S. tetap tangguh dan memiliki landasan yang kokoh, sebagian besar karena reformasi yang dilakukan setelah krisis keuangan yang memastikan perlindungan yang lebih baik bagi industri perbankan,” tegas pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen.