Pertukaran Kripto OKX Klaim Miliki Aset 8,9 Miliar Dolar AS
OKX mengklaim memiliki aset senilai 8,9 miliar dolar AS dalam bentuk Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Tether (USDT).
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, VALLETTA - Platform pertukaran kripto global OKX merilis laporan proof-of-reserves (PoR) kelimanya. Dalam laporan terbarunya OKX mengklaim memiliki aset senilai 8,9 miliar dolar AS dalam bentuk Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Tether (USDT).
Menurut laporan PoR tersebut, rasio cadangan BTC, ETH, dan USDT masing-masing 103 persen, 103 persen, dan 102 persen. Perilisan laporan ini datang setelah OKX memutuskan menghentikan layanannya di Kanada mulai 24 Maret mendatang.
Mengutip peraturan terbaru di Kanada, pelanggan di negara itu harus menutup sejumlah posisi option, margin, perpetual, dan futures mereka yang masih terbuka sebelum 22 Juni mendatang. Pada tanggal tersebut, fiat dan kripto milik pelanggan juga harus ditarik.
OKX mengklaim dana pengguna tetap aman sampai mereka menariknya. Pertukaran kripto itu juga mengatakan, penutupan operasinya di Kanada hanya bersifat sementara karena pihaknya akan bekerja sama dengan regulator setempat untuk menyelesaikan persoalan ini.
Sementara direktur pelaksana Global Institusional di OKX, Lennix Lai, mengungkapkan pentingnya perusahaan cryptocurrency merilis laporan PoR, guna mendukung transparansi di industri ini.
“Industri blockchain dan crypto/Web3 dibangun di atas teknologi yang memungkinkan transaksi tanpa kepercayaan pada blockchain publik, dan transparansi yang melekat ini sangat berharga,” ujarnya.
Baca juga: Manchester City Jalin Kerja Sama dengan Pertukaran Kripto OKX di Tengah Gejolak Pasar Cryptocurrency
Banyak bursa kripto seperti Binance, Crypto.com, dan Bybit telah merilis bukti verifikasi berbasis Merkle-Tree untuk menjaga integritas industri setelah skandal runtuhnya FTX.
“Krisis FTX memiliki lapisan perak yang membuat perusahaan sukses menggandakan keamanan dan transparansi dan memotivasi industri untuk berinovasi di bidang ini,” tambah Lai.
Lai sendiri menyebut, lebih dari 300.000 pengguna OKX telah melihat cadangan aset atau memverifikasi kewajiban mereka di ekosistem OKX.
Baca juga: Update Harga Kripto 20 Maret 2023: Bitcoin Melesat di Atas 27.000 Dolar
Mekanisme transparansi baru akan membuat saldo total simpanan pengguna dapat dilihat oleh publik, namun tetap menjaga privasi pengguna.
Setelah jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB), transparansi dalam industri keuangan yang lebih besar menjadi lebih banyak dibicarakan.
“Bukti cadangan dapat memberi pengguna verifikasi cadangan dan liabilitas on-chain secara real-time melalui teknologi transparan, dengan cara ini, keuangan tradisional berbeda dari kripto,” ujar Lai.
Namun, Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik AS, yang bertugas mengawasi audit perusahaan publik, mengeluarkan peringatan kepada investor tentang PoR pada awal bulan ini.
Regulator AS itu mengatakan laporan ini "tidak memberikan jaminan yang berarti kepada investor atau publik."
Meskipun demikian, perusahaan di industri kripto tetap melanjutkan upaya transparansi mereka. Salah satu Binance, yang meningkatkan sistem PoR dengan memasukkan Zero-Knowledge Succinct Non-interactive Argument of Knowledge (zk-SNARK), pada 10 Februari lalu.
https://cointelegraph.com/news/okx-latest-proof-of-reserves-reveal-8-9b-in-assets
image.png
Pertukaran kripto OKX merilis laporan mengenai jumlah aset yang dipegangnya saat ini. Perilisan laporan ini datang setelah OKX memutuskan untuk menghentikan operasinya di Kanada. Sumber: OKX