Perluas Ekspansi, Ripple Habiskan 250 Juta Dolar AS Akuisisi Bursa Kripto Metaco
Proses pencaplokan telah lama digagas Ripple untuk memperluas ekspansi layanannya.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Platform jual beli aset digital Ripple resmi mengakuisisi Bandar kripto Metaco yang berbasis di Swiss, dengan mengguyurkan dana sebesar 250 juta dolar AS.
Pengumuman akuisisi tersebut disampaikan langsung oleh CEO Ripple Brad Garlinghouse dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (18/5/2023).
“Ripple menginvestasikan uang tunai sebesar 250 juta dolar AS dari neraca sendiri untuk mendanai akuisisi, Ini adalah kesepakatan terbesar yang pernah kami lihat dalam setahun terakhir,” kata Garlinghouse.
Baca juga: Update Harga Kripto Kamis, 18 Mei 2023: Bitcoin dan Aset Kripto Lain Menghijau, Shiba Inu Anjlok
Dalam laporannya, Garlinghouse menjelaskan bahwa proses pencaplokan telah lama digagas Ripple untuk memperluas ekspansi layanannya. Namun setelah melewati proses negosiasi yang panjang , akuisisi tersebut akhirnya baru bisa dilangsungkan pada pekan ini.
Dengan akuisisi itu Ripple tak hanya melayani proses jual beli aset digital, namun juga memungkinkan para investor untuk dapat menyimpan, menerbitkan, dan menyelesaikan semua jenis transaksi aset token dalam platform Ripple.
“Akuisisi Metaco sangat penting untuk rangkaian produk kami, dengan begini kami dapat memperluas jejak global dan memperkuat neraca serta posisi keuangan kami di infrastruktur kripto,” jelas Garlinghouse, dikutip dari Techcrunch.
Kendati Ripple menjadi satu-satunya pemegang saham terbesar Metaco, akan tetapi Garlinghouse menegaskan pihaknya akan tetap mempertahankan Adrien Treccani sebagai CEO Metaco untuk mengembangkan layanan dan operasi Ripple ditengah ancaman kebangrutan yang belakangan melanda sejumlah bursa kripto.
Profil Ripple
Dirilis pada 2012 silam, Ripple dikenal sebagai platform layanan pembayaran lintas batas terbesar di Amerika. Namun seiring berjalannya waktu Ripple mulai mengeksplorasi dengan menjajakai industri cryptocurrency.
Untuk memperlebar ekspansi, Ripple bahkan sempat menjalin beberapa kerjasama, salah satunya menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan Bank Sentral Montenegro untuk mengembangkan mata uang digital negara Balkan.
Namun di tengah eksistensinya Ripple justru terjerat skandal dengan Komisi Bursa dan Sekuritas Amerika ( SEC) Ripple atas tuduhan menjalankan aset sekuritas yang tidak terdaftar.
Kendati Ripple telah menyangkal semua tuduhan SEC, namun imbas pertarungan hukum tersebut Ripple harus menghabiskan 200 juta dolar AS untuk mempertahankan diri dari gugatan SEC.