Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Bitcoin Melonjak Tembus di Atas 30.000 Dolar AS, Ini Faktor Penyebabnya

Terjadi pemulihan kepercayaan investor pada perdagangan aset digital pasca sejumlah perbankan besar di AS mengalami kebangkrutan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Bitcoin Melonjak Tembus di Atas 30.000 Dolar AS, Ini Faktor Penyebabnya
Freepik
Terjadi pemulihan kepercayaan investor pada perdagangan aset digital pasca sejumlah perbankan besar di AS mengalami kebangkrutan. Hal ini mendorong kenaikan harga Bitcoin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Pergerakan Bitcoin di pasar kripto dilaporkan melonjak sebanyak 20,87 persen selama sepekan terakhir, hingga harganya tembus mencapai 30.220 dolar AS pada perdagangan Kamis (22/6/2023).

Harga tersebut jadi yang tertinggi yang pernah diraih Bitcoin sejak 2 bulan terakhir, dimana pada April lalu Bitcoin hanya sanggup mencatatkan lonjakan di kisaran 27.000 dolar AS per koin, seperti yang dikutip dari Cointelegraph.

Tak hanya itu dominasi Bitcoin juga sukses mengalahkan peringkat saham NASDAQ yang hanya membukukan keuntungan 15,7 persen pada perdagangan di bulan April 2023.

Baca juga: Bitcoin Bangkit, Dominasinya Melesat 50 Persen Tertinggi Sejak 2 Tahun Terakhir

Lonjakan tersebut dicapai Bitcoin akibat beberapa faktor, seperti pulihnya kepercayaan investor pada perdagangan aset digital pasca sejumlah perbankan besar di AS mengalami kebangkrutan.

Akibat terpengaruh pengetatan suku bunga yang dilakukan The Fed serta aksi dedolarisasi atau penggantian dolar ke mata uang fiat lainnya yang belakangan ramai dilakukan sejumlah negara.

Selain terdorong sentimen positif dari investor, lonjakan harga yang dialami Bitcoin setelah beberapa perusahaan jual beli aset cryptocurrency seperti Blackrock, Fidelity, Wisdomtree, Valkyrie, dan Invesco mengajukan proposal peluncuran ETF Bitcoin Spot pada Kamis pekan lalu.

BERITA REKOMENDASI

Dalam laporan pengajuan yang diterbitkan Blackrock, dijelaskan bahwa penerbitan ETF sengaja dilakukan untuk memudahkan akses investor terhadap aset kripto pada salah satu perusahaan terbesar di Wall Street.

Kebijakan tersebut dirilis, lantaran Blackrock menilai Bitcoin merupakan sarana yang tepat untuk investasi.

Terlebih posisi Bitcoin serupa dengan saham melalui kepemilikan aset digital baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kendati Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) menolak keras keberadaan Bitcoin sebagai aset investasi, namun hal tersebut tak lantas mengurungkan niat Blackrock untuk menjajaki bisnis aset digital lewat penerbitan ETF.

Masuknya BlackRock ke ranah ETF Bitcoin lantas menjadi sentimen positif, pasca penurunan Bitcoin dari titik tertingginya dalam dua tahun terakhir.

Meski peluncuran ETF Bitcoin Spot belum resmi dilakukan, namun hal ini diproyeksi dapat memperpanjang lonjakan harga Bitcoin menuju ke level tertinggi yakni 33.000 dolar AS per koin pada perdagangan di bulan Juli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas