Update Harga Kripto Selasa, 11 Juli 2023: Bitcoin Naik Jadi 30.592 Dolar AS, Ethereum 1.885 Dolar AS
Harga Bitcoin naik 1,6 persen menjadi 30.592 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar mencapai 592,6 miliar dolar AS, Selasa (11/7/2023).
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga sebagian besar mata uang kripto terpantau berada di zona hijau pada Selasa (11/7/2023). Harga kripto teratas seperti Bitcoin naik 1,6 persen menjadi 30.592 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar mencapai 592,6 miliar dolar AS.
Sementara itu, aset kripto terbesar kedua yakni Ethereum, seperti dilansir CNBC, juga melesat 1,6 persen menjadi 1.885 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar sebesar 226,1 miliar dolar AS. Mata uang virtual berbasis meme yakni Dogecoin naik sebesar 1,5 persen menjadi 0,68 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar 9,15 miliar dolar AS.
Kemudian Solana dan Poligon sama-sama mencatatkan kenaikan sebesar 5,8 persen dan 10,3 persen menjadi 22,1 dolar AS dan 0,74 dolar AS. Kedua aset kripto itu memiliki kapitalisasi pasar 8,4 miliar dolar AS dan 6,9 miliar dolar AS.
Harga Shiba Inu justru tergelincir sebesar 0,4 persen menjadi 0,075 dolar AS, dengan kapitalisasi pasar 4,4 miliar dolar AS.
Baca juga: Harga Kripto Kompak Turun karena Seruan Kenaikan Suku Bunga The Fed
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global pada Selasa (11/7/2023) mencapai 1,18 triliun dolar AS, dengan volume perdagangan mencapai 32,31 miliar dolar AS dalam 24 jam terakhir.
Mengutip Kontan, harga Bitcoin bergerak sideways sejak akhir Juni 2023. Harga Bitcoin telah berfluktuasi antara US$ 30.000-US$ 31.000, dengan upaya sesekali untuk bergerak lebih tinggi tetapi akhirnya jatuh kembali ke kisaran US$ 29.700 pada Jumat (7/7/2023).
Menurut financial expert dari Ajaib Kripto, Panji Yudha, data non farm payroll Amerika Serikat (AS) yang rilis di bawah ekspektasi pasar pada Jumat (7/7) telah mampu menjaga Bitcoin mempertahankan posisinya di kisaran US$ 30.000 hingga awal minggu kedua bulan Juli ini.
Selasa (11/7/2023) ini pukul 10.00 WIB tadi pagi, Bitcoin bergerak di kisaran US$ 30.478. Harga Bitcoin naik 1,19 persen semenjak kemarin. Sementara itu, total kapitalisasi pasar aset kripto naik 1,54 persen dalam 24 jam terakhir, bertengger di US$ 1,15 triliun.
Panji berpandangan Bitcoin perlu bertahan di atas US$ 30.000 untuk bisa melanjutkan tren kenaikan pada pekan ini. Jika berhasil, maka Bitcoin berpotensi akan kembali menguat ke level tertinggi tahun ini di kisaran US$ 31.500 dan berpotensi bergerak menuju kisaran US$ 32.000-US$ 34.000.
"Namun jika turun di bawah US$ 30.000 maka Bitcoin akan kembali melemah menuju level support terdekat di US$ 29.500," tulisnya dalam riset, Selasa (11/7).
Di tengah pergerakan Bitcoin yang Stagnan, beberapa altcoin mengalami kenaikan yang dalam periode tujuh hari terakhir. Solana (SOL) naik 12,31 persen, Polygon (MATIC) naik 4,24%, dan Avalanche (AVAX) 3,35%.
Pekan ini, fokus pasar akan bergeser ke Consumer Price Index (CPI) AS (12/7) akan diikuti oleh Producer Price Index (PPI) AS sehari kemudian. Investor juga akan mencermati pidato para pejabat Federal Reserve terkait ekonomi dan kebijakan.
Menurut konsensus, CPI tahunan AS per Juni akan turun menjadi 3,1% dari bulan sebelumnya 4% dan menandai laju tahunan paling lambat sejak Maret 2021. Selain itu, CPI inti tahunan juga diperkirakan akan melandai ke 5% dari bulan sebelumnya 5,3%.
Panji menuturkan apabila data inflasi AS bulan Juni sesuai dengan yang diperkirakan, maka akan berpotensi untuk mendorong harga Bitcoin. Inflasi akan mempengaruhi Federal Reserve dalam keputusan perubahan suku bunga bank sentral AS pada FOMC Bulan Juli di 25-26 Juli 2023.