Lama Dinanti Investor Kripto, Jaringan Shibarium Resmi Mendebut Hari Ini
Shibarium dirancang agar para investor kripto dapat berinteraksi ke blockchain layer-1 Ethereum secara hemat, dan cepat.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Setelah dinanti para investor pasar kripto, Shiba Inu akhirnya resmi meluncurkan Shibarium yang merupakan jaringan layer-2 (L2) dari token Shiba Inu (SHIB) yang berjalan di atas blockchain Ethereum (ETH).
"Mainnet Shibarium saat ini telah siap melayani jutaan orang yang tertarik untuk membentuk masa depan baru yang menghormati prinsip desentralisasi," ungkap pengembang utama Shibarium, Shytoshi Kusama.
Peluncuran Shibarium ini cukup dinantikan oleh para komunitas kripto khususnya para Shiba Army karena jaringan ini membawa sentimen positif, seperti pemangkasan biaya transaksi gas fee dan efisiensi waktu transaksi.
Baca juga: Koin Shiba Inu di Amerika Pecah Rekor, Dominasinya Kalahkan Ethereum hingga Dogecoin
Tak hanya itu, Shibarium juga dirancang agar para investor kripto dapat berinteraksi ke blockchain layer-1 Ethereum secara hemat, dan cepat.
Mengingat harga transaksi token Shiba Inu (SHIB) dalam setahun terakhir telah tembus ke level tertinggi mencapai 7 miliar dolar AS.
Angka tersebut mengungguli biaya transfer koin kripto teratas seperti Bitcoin yang hanya memakan biaya transfer 1,94 miliar dolar AS dan biaya transfer Ethereum sebesar 4,4 miliar dolar AS .
“Peluncuran Shibarium merupakan langkah Shiba Inu agar biaya layanannya bisa dipatok lebih murah sehingga token ini bisa berkembang menjadi blockchain terkemuka, mengalahkan dominasi Bitcoin di pasar kripto,” jelas Shytoshi Kusama.
Sayangnya pasca dirilis, mainnet Shibarium justru menghadapi masalah. Menurut platform keamanan blockchain Beosin, saat ini saldo investor dengan nilai 956 ETH atau 1,7 juta dolar AS terkunci di dalam jaringan Shibarium.
Tak hanya itu, kode Remote Procedure Call (RPC) juga dilaporkan bermasalah hingga membuat transaksi di jaringan Shibarium tidak dapat diakses. Detektif kripto ZachXBT bahkan menggambarkan perilisan Shibarium sebagai peluncuran yang ceroboh.
Kendati jaringan dan akses Shibarium telah berangsur pulih, namun imbas gangguan pasca perilisan jaringan Shibarium, harga token Shiba Inu dilaporkan anjlok 2,00 persen ke kisaran 1.786 dolar As per koin.
Tak hanya itu Shibarium BONE dan LEASH masing-masing ikut terseret turun sebanyak 15 persen dan 24 persen selama periode perdagangan Kamis (17/8/2023).