7,2 Ton Sampah Belum Terkelola dengan Baik, Blibli Tiket Action Hadirkan Inspirasi Sadar Lingkungan
Blibli yang meluncurkan program Blibli Tiket Action yang berisi rangkaian aktivitas yang berisi edukasi kesadaran akan lingkungan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Febri Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memaparkan bahwa sepanjang tahun 2022 terdapat sekitar 7,2 juta ton sampah yang belum terkelola dengan baik di seluruh Indonesia.
Selain itu, sepanjang Juni hingga Oktober tahun ini telah terjadi 14 kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai lokasi yang pasti menghambat alur pengelolaan sampah di masing-masing daerah.
Kondisi darurat pengelolaan sampah beserta berbagai implikasinya ini diprediksi menghadapi risiko kerugian hingga 3,45 persen dari PDB pada tahun 2030 akibat krisis iklim.
"Masyarakatlah yang paling merasakan dampak langsungnya dalam kehidupan sehari-hari. Situasi ini harus perlahan diubah dengan gaya hidup yang lebih sadar lingkungan (eco-conscious)," tulis perusahaan e-commerce Blibli, Senin, (20/11/2023), dalam keterangannya.
Hal itu dimulai dari kesadaran memilah sampah sesuai jenis dan mengumpulkannya untuk daur ulang di level paling mendasar, hingga ditandai dengan bermunculannya social enterprise atau lembaga-lembaga usaha masyarakat yang berfokus pada isu lingkungan.
Saat ini makin banyak perusahaan-perusahaan besar yang berpartisipasi aktif dalam penanganan perubahan iklim melalui sejumlah inisiatif di dalam operasional bisnisnya serta menghadirkan produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan.
Salah satunya adalah Blibli yang meluncurkan program Blibli Tiket Action yang berisi rangkaian aktivitas yang berisi edukasi, diskusi antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pihak serta eksibisi produk-produk ramah lingkungan yang dihadirkan dalam Langkah Membumi Festival pada 25—26 November 2023.
Baca juga: Perkuat Loyalitas Pelanggan, Blibli Sajikan Program Khusus
Selain memfasilitasi ecopreneurs memajukan langkahnya, program itu juga akan menghadirkan inspirasi nyata perilaku sadar lingkungan yang bisa diterapkan dalam kehidupan keseharian.
Acara akan dipenuhi dengan para penggiat pengelolaan e-waste (sampah elektronik), green tech (teknologi hijau), carbon offset untuk pengelolaan iklim, hingga lokakarya daur ulang bermanfaat (upcycling) dan Pasar Ecopreneur.
Dengan menggandeng Ecoxyztem, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi melting pot bagi para ecopreneurs dan semua stakeholders untuk saling berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan Satu Aksi untuk Satu Bumi.
Blibli Tiket percaya bahwa dunia usaha berperan penting dalam perluasan implementasi dan pertumbuhan praktik peduli lingkungan yang berkelanjutan, seperti operasional bisnis yang hijau (green operations) dengan “gudang hijau” (green warehouses) dalam pengelolaan logistik, termasuk pengiriman barang menggunakan kendaraan listrik, pengemasan produk bersertifikasi FSC/PEFC, hingga tingkat daur ulang sampah yang mencapai 49 persen tahun lalu.
Di sisi lain, e-commerce ini resmi untuk ditunjuk pemerintah jadi distribusi kendaraan listrik di tanah air.
Sementara itu, Ecoxyztem yakin bahwa percepatan solusi dan inovasi bersama sangat dibutuhkan sebagai upaya menangani masalah lingkungan dan perubahan iklim, termasuk keterlibatan para ecopreneurs sebagai salah satu kunci penting, termasuk pengembalian kemasan bekas hingga produk daur ulang dari 536,5 kilogram sampah.
(Tribunnews.com)