Ketidakpastian The Fed Sebabkan Bitcoin Anjlok 17 Persen
Kenaikan imbal hasil Treasury memicu penurunan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan mayoritas aset kripto, termasuk Bitcoin, mengalami penurunan signifikan di pasar global.
Pada penutupan pasar Selasa, 22 Oktober 2024, harga Bitcoin anjlok lebih dari 17,1 persen, mencapai kisaran 66.928 dollar AS per koin.
Penurunan ini menjauhkan Bitcoin dari proyeksi analis yang sebelumnya memperkirakan harga dapat menembus 70.000 dollar AS.
Penurunan Harga Aset Kripto
Dalam 24 jam terakhir, beberapa koin utama juga mengalami penurunan yang signifikan.
Ethereum turun 26,7 persen menjadi 2.621 dollar AS, sementara BNB anjlok 18,3 persen ke level 59.275 dollar AS.
Dogecoin juga mengalami penurunan sebesar 27,5 persen, dibanderol di harga 0,01404 dollar AS per koin.
Cardano dan Shiba Inu masing-masing turun 0,68 persen dan 31 persen.
Penyebab Penurunan
Penurunan harga ini dipicu oleh kekhawatiran investor akibat lonjakan imbal hasil Treasury 10 tahun yang naik hampir 12 basis poin menjadi 4,19 persen.
Kenaikan ini biasanya diikuti oleh peningkatan biaya pinjaman di seluruh perekonomian, yang berdampak pada penilaian aset keuangan dan ekspektasi inflasi.
Prospek Pasar Kripto
Meski isu penundaan pemangkasan suku bunga belum tentu terealisasi, jika rencana tersebut terjadi, aset berisiko seperti Bitcoin mungkin tak lagi menarik bagi investor.
Perusahaan perdagangan kripto Wincent memperkirakan kemungkinan pasar kripto akan mengalami penurunan harga singkat minggu ini sebelum potensi reli yang lebih besar menjelang pemilihan umum AS.
Dengan ketidakpastian yang melanda pasar, investor diingatkan untuk tetap waspada terhadap pergerakan harga aset kripto ke depan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).