Adopsi Ekonomi Digital Meluas, Perusahaan Fintech Ini Catatkan Lonjakan Transaksi 40 Persen
Adopsi digital yang meluas di masyarakat mendorong tren belanja daring terus meningkat
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Adopsi digital yang meluas di masyarakat mendorong tren belanja daring terus meningkat, begitu juga pembayaran cashless.
Salah satu alasan cepat diterimanya metode pembayaran digital di masyarakat karena kemudahan dan kepraktisannya.
Di sisi lain, tren digitalisasi yang semakin masif ini juga membuat volume transaksi dan jumlah unit mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank kian berkurang.
Baca juga: Pencurian Data Masih Jadi Masalah yang Ganggu Perkembangan Industri Fintech
Mengutip data Bank Indonesia, transaksi menggunakan kartu ATM atau kartu debit turun sebesar 5,41 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 615,18 triliun.
Lonjakan transaksi digital ini menguntungkan industri fintech di Tanah Air.
PrismaLink, salah satu perusahaan fintech penyedia layanan payment gateway, sepanjang tahun 2024 mencatat pertumbuhan cukup signifikan, termasuk dalam peningkatan layanan dan ekspansi kemitraan.
“Di 2024 ini, volume transaksi kami meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan mitra dan pelanggan terhadap PrismaLink,” ujar Laksono, CEO PrismaLink dikutip Kamis, 26 Desember 2024.
Selain peningkatan volume transaksi, jumlah mitra yang bergabung ke platformny juga meningkat hingga double digit dibandingkan capaian tahun lalu.
Laksono mengatakan, mitra PrismaLink saat ini mencakup berbagai sektor termasuk pendidikan, layanan publik, multifinance, marketplace, dan travel.
Untuk menjaga trust, pihaknya sepenuhnya mematuhi regulasi BI SNAP sesuai arahan Bank Indonesia terbaru sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga integritas operasional dan mendukung ekosistem pembayaran digital yang sehat di Indonesia.
Baca juga: Kaleidoskop 2024: Daftar Pinjol yang Izinnya Dicabut OJK
Ke depan, pihaknya akan menggulirkan inovasi baru di 2025. Salah satu yang tengah dikembangkan adalah solusi untuk mempermudah pelaku bisnis dalam melakukan transaksi dan menghasilkan laporan transaksi dengan lebih efisien.
“Ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Dengan terus mengikutiperkembangan tren dan berkomitmen pada layanan terbaik, kami optimis menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” kata Laksono.