Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Bukalapak: Sempat Raup Valuasi 1 Miliar Dollar, Kini Tutup Marketplace Fokus Jual Pulsa

Namun pembeli masih diberikan waktu untuk menyelesaikan perbelanjaan hingga 9 Februari 2025

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perjalanan Bukalapak: Sempat Raup Valuasi 1 Miliar Dollar, Kini Tutup Marketplace Fokus Jual Pulsa
Tribunnews.com
Bukalapak hentikan jual barang fisik dan fokus jualan pulsa 

Kesuksesaan ini membuat Bukalapak terus berkembang, hingga pada 2018 silam marketplace ini secara resmi mengumumkan bergabung jadi salah satu perusahaan rintisan yang meraih status unicorn dengan valuasi 1 miliar dollar AS, membuatnya menjadi yang keempat di Indonesia selain Gojek, Traveloka, dan Tokopedia, sebagaimana dikutip dari TechinAsia.

Namun di tahun 2019 Bukalapak secara mengejutkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan marketing dan engineering.

Bukalapak menjelaskan pemecatan itu tidak ada hubungannya dengan kinerja perusahaan. Tetapi karena Bukalapak perlu melakukan penataan diri untuk mengikuti dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian maju.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Gross Profit di pertengahan 2019 yang naik 3 kali dibandingkan pertengahan 2018.

Memasuki tahun 2021, Bukalapak resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BUKA. BUKA yang tercatat pada papan pengembangan BEI bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Services. 

Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, efeknya saham perusahaan emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen. 

Tercatat pada saat itu BUKA ditransaksikan sebanyak 983 kali dengan volume saham yang beredar 223 juta unit. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 236 miliar.

Berita Rekomendasi

Namun memasuki kuartal I 2023, Bukalapak mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1 triliun dari laba bersih sebesar Rp14.549 miliar, sedangkan kerugian operasional Bukalapak membengkak jadi Rp1.177 miliar buntut merosotnya nilai investasi di PT Allo Bank Tbk.

Pada Oktober 2024, Bukalapak mengumumkan bahwa perusahaan akan menghentikan kegiatan sekaligus menutup sejumlah lini usaha atau anak usaha dalam waktu dekat, berdampak pada PHK massal dalam lini usaha yang bakal ditutup itu. 

Di awal tahun 2025, kembali Bukalapak memutuskan untuk menutup layanan marketplace dan fokus menjual produk virtual, hal tersebut dilakukan karena biaya operasional telah meningkat melebihi kontribusi pendapatan di berbagai segmen bisnis.

Alasan tersebut mendorong Bukalapak untuk fokus menjalankan sekaligus mengembangkan segmen usaha inti yang lebih ramping dan efisien.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas