Esemka Tetap Anteng Digeber 120 Kilometer Perjam
Mobil Kiat Esemka Rajawali jenis SUV (Sport Utility Vehicle) buah karya anak-anak SMK Negeri 2 Solo akhirnya tiba di Jakarta. Mobil tersebut
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil Kiat Esemka Rajawali jenis SUV (Sport Utility Vehicle) buah karya anak-anak SMK Negeri 2 Solo akhirnya tiba di Jakarta. Mobil tersebut dikemudikan bergantian oleh Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Roy Suryo.
Mobil berkapasitas mesin 1.500 cc ini akan menjalani uji emisi Euro 2 di Serpong, Tangerang Selatan.
"Persiapan saya berdoa seperti biasa. Cuma saya sudah terbiasa bolak-balik Jakarta-Jogja sendiri. Saya enggak minum ramuan apapun. Paling persiapan fisik saja," ujar Roy kepada Tribunnews.com saat ESEMKA Rajawali mengisi bensin di SPBU Sinar Jaya, Rampog Brebes, Jawa Tengah.
Menurut Roy, sejak dari Solo, mobil diisi penuh dengan volume tangki 70 liter. Saat tiba di Tegal, volume bensin masih tiga perempat. Saat pengisian bensin, Roy dan Rudy sempat meminta Tribunnews.com untuk mengabadikan foto mereka berdua di depan ESEMKA Rajawali lewat kamera saku Roy. Rudy yang bertindak sebagai co-driver juga tetap bugar.
Roy bercerita, yang pertama kali membawa Rajawali adalah Rudy. Kira-kira Rudy memacu mobil sekitar 130 kilometer. Selanjutnya kemudi dipegang Roy. Beruntungnya, jalan yang dilalui Roy konturnya bervariasi. Sehingga dia bisa merasakan akselerasi, kecepatan, suspensi, tenaga dan lainnya.
Jalan yang dilalui Roy antara lain Alas Roban, Kendal, ringroad Salatiga. Bahkan, Roy sempat merasakan jalan yang belum jadi saat melewati Ring Road Salatiga. "Di tol saat di Semarang, saya bisa menggeber mobil ini 120 KM perjam, dan kendaraan ini cukup nyaman, comfort sekali," ujar Roy yang mengenakan kaus polo putih bertuliskan Tim Mobil ESEMKA.
Diakuinya, Rajawali terasa cukup berat ketika ke luar kota. Hal itu menurutnya tidak masalah, apalagi di dalam mobil diisi tujuh orang penumpang, termasuk sopir. Para penumpang itu antara lain ada dari pihak SMK, teknisi satu siswa anak SMK yang ikut merakit, dua awak media, ditambah Roy dan Rudy.
Meski agar berat saat menanjak, Roy melanjutkan, Rajawali yang berkecepatan 1500 cc sudah sangat bagus untuk digunakan di perkotaan. Ia mengusulkan, Rajawali SUV ini akan lebih gagah lagi jika ke depan ditambah speknya, yakni meningkatkan spek mesin di atas 1500. "Jelas itu perlu perhitungan," katanya.
Perjalana ESEMKA Rajawali ke Jakarta tidak sendiri. Mobil ini diikuti enam mobil. Selama perjalanan dari Solo ke Jakarta, Rajawali hanya dikawal mobil Dinas Perhubungan Solo. Diikuti di belakang Rajawali beberapa mobil Pemkot Solo, dan satu rombongan media menggunakan bus Pemkot Solo.
Demi keamanan, Rajawali dipasang GPS (Global Positioning System di dashboard sebelah kiri. Meski cukup akseleratif, Roy mengaku tak bisa memacu kendaraan seenaknya karena harus memerhatikan mobil rombongan di belakangnya. Makanya Roy dan Rudy terus berkoordinasi dengan mobil-mobil lainnya.
"Seorang tester driver bukan memacu dengan cepat tapi seberapa pantas memperhatikan mobil ini," kata politisi Demokrat ini, seraya menambahkan, "Mobil ini layak. Kenyamanan lebih dari mobil Korea, bisa dilawan dengan mobil Jepang. Untuk akselerasi bisa ditingkatkan. Itu menurut standarku sebagai tukang reli. Lepas dari itu sudah bagus."
Ditanya kerelaannya membawa mobil ini, Roy mengaku lebih untuk memperkenalkan, dan mengajak pejabat publik, untuk menikmati karya anak bangsa. Sehingga masyarakat bisa berpartisipasi.
"Saya mendorong kementerian terkait bisa mewujudkan anak bangsa dengan menguji emisi mobil ini. Kalau ada kekurangan kita kritis bersama, tapi tetap objektif," tambah Roy lagi.