Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Lihat Pentil Ban Dalam Jurus Bedakan Ban Dalam Palsu

Lalu pentil ban dalam IRC juga menggunakan bahan tembaga. Dari fisik ban dalam, perhatikan juga kode produksinya.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Lihat Pentil Ban Dalam Jurus Bedakan Ban Dalam Palsu
TRIBUNNEWS.COM/BUDI PRASTYO
Produsen ban IRC bakal melakukan uji coba terhadap produk ban barunya, iX-05H dan iX-09W yang merupakan ban motocross untuk kompetisi. IRC iX-05H dan iX-09W sebelumnya sudah melalui tahapan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Ribuan ban dalam palsu merek IRC diamankan petugas kepolisian. Peredaran ban palsu yang kualitasnya di bawah standar ini, kini makin dipersempit. Bukan hanya produsen yang dirugikan, konsumen juga berpotensi menderita kerugian paling besar.

"Kualitasnya jauh dari standar. Sambungan dan valve atau pentilnya mudah jebol. Dikhawatirkan kualitas compound-nya gak sesuai jadi mudah sobek saat gesekan dengan pelek maupun bagian dalam dari ban luarnya," jelas Dodiyanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.

Tanpa harus kena benda tajam, ban dalam palsu bisa dengan mudah bocor. Wah, bahaya tuh! Konsumen bisa jadi korban sekaligus berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Lalu bagaimana cara membedakan ban dalam asli dan palsu? Pihak PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC dan Zeneos pun memberikan beberapa tips membedakan ban dalam palsu. "Dari kemasannya, kalau IRC semua tulisannya dicetak mold atau timbul," beber Dodiyanto yang kerap wara-wiri di event balap nasional ini.

Lalu perhatiakan juga baunya. "Yang palsu saat dikeluarkan dari kotak, baunya sangat menyengat aroma karet dan bahan kimianya," sambungnya. "Selain itu ban dalam palsu juga lebih kaku, tidak elastis dan lentur," yakin pria ramah yang doyan pakai parfum mahal ini.

Lalu pentil ban dalam IRC juga menggunakan bahan tembaga. Dari fisik ban dalam, perhatikan juga kode produksinya. "Untuk ban dalam IRC asli ada kode produksi di dekat valve atau pentil. Pada valve juga ada kode H dan Pacific," urai Dodiyanto. Mudah kan? Yang penting jangan sampai terkecoh lagi!

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas