Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Sensor Antingantuk ala Bus Hino

Hino Motors Co Ltd memamerkan enam kendaraan produksinya di ajang Tokyo Motor Show 2013.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Sanusi
zoom-in Sensor Antingantuk ala Bus Hino
Tribunnews/Febby Mahendra Putra
Hino S elega, salah satu produk keluaran Hino Motors Co Ltd yang dilengkapi sensor antingantuk dipamerkan di Tokyo Motor Show 2013. Pameran otomotif di negeri Sakura itu mulai dibuka untuk umum pada Jumat (22/11/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hino Motors Co Ltd memamerkan enam kendaraan produksinya di ajang Tokyo Motor Show 2013. Satu di antaranya sebuah prototipe bus yang diberi nama Hino Poncho Mini.

Tokyo Motor Show 2013 baru dibuka untuk umum pada Jumat (22/11/2013) namun mulai Rabu (20/11/2013) para reporter dan fotografer dari seluruh dunia sudah bisa masuk dan meliput ajang tersebut. Hino Poncho Mini mempunyai bodi yang sangat ringan sehingga dapat mudah melakukan manuver di tengah keramaian kota.

"Selain itu Hino Poncho Mini sangat tidak berisik karena menggunakan mesin bertenaga listik. Dengan demikian emisi (gas buang) nol," ujar Naoya Tsuchiya, Group Manager Corporate Communication Departement Corporate Planning Division, di arena Tokyo Motor Show.

Baterai untuk mengerakkan mesin di tempatkan di bawah lantai bus. Lantai bus dirancang tidak terlalu tinggi sehingga mudah untuk naik turun barang. Hino belum dapat memastikan kapan Hino Poncho Mini tersebut akan dipasarkan secara umum.

Poncho Mini dirancang untuk 11 penumpang, panjang hampir mencapai 5 meter dan lebar sekitar 1,9 meter. Andalan Hino lainnya dalam pameran itu adalah bus bernama Hino S'elega yang dilengkapi teknologi untuk memperkecil risiko ketika terjadi kecelakaan. Piranti keselamatan itu diberi nama Pre-Crash Safety (PCS). PCS merupakan sensor yang terus menerus memindai wajah dan gerakan mata sopir. "Jadi ketika mata pengemudi terpejam karena ngantuk atau ketiduran, alarm akan berbunyi supaya sopir tersadar.kembali," tambah Tsuchiya.

Manakala di depan sopir terdapat kendaraan yang jaraknya terlalu dekat dan membahayakan, sensor di bumper bus akan memberi peringatan. Sopir bisa menginjak rem kalau sempat. Namun kalau sopir tak punya waktu untuk menghentikan bus secara manual, otomatis rem akan bekerja. "Bus akan berhenti dengan sendirinya, bisa sebelum terjadi benturan atau setelah benturan," tambah Tsuchiya. 

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas