Tak Semua Mobil Cocok Berkelir Putih
Bisa dibilang saat ini putih menjadi salah satu corak yang paling sering digunakan oleh pabrikan mobil.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil apa ambulan? Ungkapan ini sering terdengar saat melihat mobil berwarna putih beberapa tahun lalu. Itu dulu, lain lagi sekarang, bisa dibilang saat ini putih menjadi salah satu corak yang paling sering digunakan oleh pabrikan mobil.
Warna putih itu ada sejak dulu sekitar lebih dari 60 tahun yang lalu. Digunakan mayoritas untuk kebutuhan truk yang kemudian banyak digunakan sebagai mobil kantoran dan akhirnya turun menjadi tren karena cleaness dan timeless-nya. Yaitu mobil berkelir putih jadi terlihat bersih dan tetap bagus di segala masa.
“Sampai akhirnya secara tidak sengaja banyak disukai oleh konsumen. Menduduki peringkat nomor 1, termasuk di Tanah Air,” ujar Mark Widjaja, Chief Designer PT Astra Daihatsu Motor, Jakarta.
Sebenarnya warna ini banyak digunakan lantaran putih adalah warna netral dan berkesan rileks. Bisa diterapkan pada semua jenis mobil.
“Tetapi akan lebih baik untuk yang kecil. Karena warna putih mengumpulkan cahaya dan membuat objek terlihat lebih besar. Sebaliknya dengan kelir gelap seperti hitam,” ungkap Suryo Artdiyanto S.Sn, Dosen Program Studi Desain Produk FSRD Universitas Trisakti di Jakarta.
Begitu pula dengan mobil yang berdesain skinny (no shoulder) “Akan terkoreksi karena warna putih memberikan kesan lebih ber-volume,” lanjut Mark.
Nah, lain lagi jika dihubungkan dengan bentuk kendaraan. Warna putih kurang cocok jika digunakan pada desain yang memiliki sudut tajam atau kotak-kotak. Lantaran putih warnanya mengandung kesan lembut sehingga akan membuat sudut tadi akan tidak terekspos.
“Warna putih cenderung dapat menghilangkan garis atau yang kita sebut sebagai ‘character line’,” ucap Mark lagi. Seraya menambahkan dari point of view, ini warna putih memiliki karakter yang kontras 180 derajat bedanya dengan warna silver yang justru mengeluarkan semua garis mobil.
Makanya warna putih ini lebih cocok digunakan pada kendaraan yang memiliki desain membulat. Desain yang tidak menonjolkan banyak sudut tajam dan tidak berkesan kotak. “Menggunakan warna putih adalah cara termudah untuk membuat ‘attitude’ mobil secara arsitektural terlihat cenderung lebih berisi,” tambah pria berkacamata ini.
Selain itu warna susu ini bisa dipadukan dengan berbagai warna karena merupakan warna dasar dan netral. Tetapi menurut Suryo, jika dikombinasikan dengan aksesori yang berlabur chrome agak sedikit kurang pas.
“Sebenarnya tetap masuk, tetapi pancaran krom jadi agak berkurang karena warna putih akan sedikit menyamarkannya,” tambah pria asal Solo ini seraya bilang jika banyak menggunakan aksesori krom lebih baik pakai warna lain yang lebih gelap agar muncul karakternya.