Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Inden Honda Mobilio Sekarang Cuma Sebulan

Lebih cepatnya inden Mobilio bisa juga karena turunnya permintaan pada Juli.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Inden Honda Mobilio Sekarang Cuma Sebulan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
VARIAN TERBARU HONDA MOBILIO - Presdir Istana Bandung Raya Motor Iwan Tjandradinata (kiri) dan Manager Operasional Honda Bandung Center Eko Kunwisono memperkenalkan Honda Mobilio RS kepada peserta Wisata Honda Mobilio di Dusun Bambu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (21/5). Varian terbaru dari Low MPV Honda Mobilio itu dilengkapi dengan fitur baru, berbagai perubahan dan tambahan pada interior dan eksterior, serta hemat bahan bakar. Kendaraan yang memiliki tiga warna pilihan itu dijual dengan harga Rp 206.500.000 - Rp 217.000.000 per unit. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, BATU – PT Honda Prospect Motor (HPM) pelan tapi pasti mampu mengurangi lamanya inden untuk Mobilio. Jika di awal 2014 konsumen harus menunggu sampai 3-4 bulan, saat ini sudah dipangkas hingga sekitar satu bulan.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy menjelaskan, berkurangnya waktu inden itu karena produksi di pabrik Karawang, Jawa Barat, sudah mampu mengejar kuota. Hingga saat ini jumlah pemesan LMPV andalan Honda itu berada di angka 18.000-an.

”Kira-kira menunggu sebulan lebih sedikitlah. Saat ini kapasitas produksinya 25.000 unit di pabrik dengan pengerjaan 2 shift. Jika nanti ada pemintaan lebih banyak, kami akan menambah shift lagi,” jelas Jonfis, Rabu (13/8/2014), di Batu, Malang.

Lebih cepatnya inden Mobilio bisa juga karena turunnya permintaan pada Juli. Jika penjualan pada bulan-bulan sebelumnya berada di kisaran 10.000 unit, bulan lalu turun hanya 6.200 -an unit, atau turun hampir 40 persen. Hal ini dikatakan Jonfis karena adanya libur Lebaran, bukan karena minat yang kendor.

”Memang normalnya di atas 10.000 unit per bulan. Kemarin (Juli) turun karena masa liburan hampir setengah bulan. Kira-kira ada dua minggu hari kerja yang hilang. Ini menurunkan permintaan sesaat. Bulan-bulan selanjutnya pasti akan normal lagi,” jelas tukas Jonfis.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas