Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Mitsubishi Sebut Kecelakaan Maut di Pondok Indah Mirip Kasus Si Bungsu Ahmad Dhani

Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengaku sudah dihubungi kepolisian untuk diminta membantu penyelidikan kecelakaan maut

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Mitsubishi Sebut Kecelakaan Maut di Pondok Indah Mirip Kasus Si Bungsu Ahmad Dhani
Kompas/ Heru Sri Kumoro
Mobil Mitsubishi Outlander Sport B 1658 PJE rusak parah di bagian depannya setelah terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015) malam. Kecelakaan yang melibatkan empat motor dan tiga mobil tersebut menewaskan empat orang. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengaku sudah dihubungi kepolisian untuk diminta membantu penyelidikan kecelakaan maut yang melibatkan Outlander Sport di kawasan Pondok Indah pada Selasa (20/1/2015). Pengemudi Outlander, Christopher (22), diduga bertanggung jawab atas tewasnya empat orang dan dua orang luka-luka.

“Saya sudah dihubungi, kita diminta menjadi saksi ahli. Ini mirip kasus Dul, anak Ahmad Dhani,” kata Jerry Amran, Head of MMC Public Relations Section KTB, Kamis (22/1/2015).

Salah satu hal yang ingin diketahui adalah berapa kecepatan crossover itu sebelum kecelakaan. Olah TKP telah diakukan kepolisian pada Kamis (22/1/2015) memakai teknologi traffic accident analysis (TAA), tetapi untuk mendapatkan data lain, KTB menyatakan siap membantu.

Pada kasus Dul alias Abdul Qodir Jaelani, electronic control unit (ECU) Mitsubishi Lancer yang ia kemudikan dikirim ke Mitsubishi Motor Corporation di Jepang untuk pengujian data. Hampir sebagian besar sistem elektronik mobil terkoneksi dengan ECU, informasi digital yang terekam bisa diurai untuk digunakan sebagai bukti valid. Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk Outlander bernomor polisi B 1658 PJE yang terlibat.

“ECU mirip black box. Data itu seperti grafik. Nah, poin teratas bisa dianggap kecepatan tertinggi sebelum deakselerasi. Informasinya bisa sampai 7 detik sebelum deakselerasi,” papar Section Head of Service Engineering and Testing KTB Teguh Hendratno.

Ada banyak data yang bisa diurai dari olah data ECU. Teguh juga mengatakan, drive record, perawatan mobil, dan waktu kantong udara mengembang juga bisa diketahui. (Febri Ardani)

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas