Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Esemka Dipastikan Mobil Nasional Indonesia

Isu besar berupa anggapan bahwa Esemka adalah mobnas Indonesia justru mendapat bantahan langsung dari sang penggagas proyek

Editor: Sanusi
zoom-in Esemka Dipastikan Mobil Nasional Indonesia
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Pekerja memperbaiki mobil pelanggan di bengkel body repair Kiat Motor jalan Yogya-Solo, Kecamatan Ngaran, Kabupaten Klaten, Jumat (16/1/2015). Kiat motor merupakan salah satu bengkel yang membuat body karya anak SMK yakni Esemka dimana sempat dipopulerkan oleh Presiden Jokowi saat menjabat menjadi Walikota Solo. TRIBUN JATENG / WAHYU SULISTIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu besar berupa anggapan bahwa Esemka adalah mobil nasional (mobnas) Indonesia justru mendapat bantahan langsung dari sang penggagas proyek. Konsep mobil nasional Indonesia dianggap tidak cocok untuk menggambarkan Esemka kalau sudah diproduksi secara massal.

"Saya mau koreksi, Esemka itu bukan mobil nasional (Indonesia) karena istilah itu sudah hilang setelah Indonesia bergabung dengan WTO (World Trade Organization)," kata Budi Martono, penggagas Esemka, kepada KompasOtomotif, Jumat (24/4/2015).

Melongok ke sejarah otomotif nasional, Indonesia pada 1996 dituduh melanggar beberapa poin pada ketentuan General Agreements on Tariff and Trade (GATT) atas aduan Toyota, dan didukung Uni Eropa, karena mobnas dianggap melenceng dari konsep perdagangan bebas. Terlebih lagi, Indonesia sudah tergabung dalam WTO sejak 1 Januari 1995.

Akhirnya, 22 April 1998, badan penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Body) WTO memutuskan bahwa program mobnas melanggar asas perdagangan bebas dunia. Dampaknya, proyek mobnas harus segera ditutup. Sejak saat itu, tidak ada lagi istilah mobnas. Namun, Pemerintah Indonesia berusaha memperbesar keuntungan dengan memperbesar kandungan lokal kendaraan-kendaraan yang dijual di Indonesia.

Mencoba meninggalkan jargon mobnas, Toto menganggap Esemka lebih tepat dianggap sebagai mobil buatan Indonesia, mobil yang prinsipalnya merupakan perusahaan lokal, bukan asing atau gabungan dengan perusahaan luar. "Yang ada sekarang itu (Esemka) mobil pedesaan dan mobil rakyat Indonesia," kata Toto.(Agung Kurniawan)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas