New Ertiga, Upaya Suzuki Terjemahkan Mobil Keluarga
Blunder ataukah improvement? Itu pertanyaan paling mendasar terhadap ubahan Suzuki New Ertiga.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Blunder ataukah improvement? Itu pertanyaan paling mendasar terhadap ubahan Suzuki New Ertiga. Paling kentara adalah turunnya tenaga mesin menjadi 92 dk. Sementara rivalnya rata-rata tenaganya di atas itu. Berikutnya, New Ertiga ini minus fitur rem ABS dan EBD yang turut mempengaruhi rasa percaya diri selama mengemudi.
Inilah yang bikin penasaran. Apakah penyempurnaan pada New Ertiga itu yang diklaim makin sesuai kebutuhan keluarga?
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyebutkan pembaharuan itu sebagai upaya nyata menerjemahkan mobil keluarga. ”Ubahan di New Ertiga ini berasal dari masukan konsumen. Nah, semua masukan itu kami akomodir dengan harapan New Ertiga makin sesuai dengan kebutuhan sebagai mobil keluarga,” terang Makmur, 4W Marketing Director SIS.
Oke, sebagai pembuka diawali dengan melihat tampang baru New Ertiga. Sejatinya ubahan hanya minor saja tanpa mengubah wujudnya yang ikonik. Moncongnya ada desain grill yan baru plus fog lamp bezel. Sedangkan di buritannya hadir new rear bumper dan aksesori stoplamp yang melebar.
Rasa penasaran berikutnya adalah menjajal sensasi duduk di jok pengemudi sekaligus merasakan fitur baru penunjang kenyamanan di kabin. Kali ini Tribunnews.com kebagian jatah menjajal New Ertiga GX transmisi manual.
Di interiornya hampir tak ada ubahan berarti. Hanya ada tambahan fitur accesosires socket di belakang console box yang bisa jadi colokan kabel cas-casan gadget. Audio pun turut di-improve sehingga memproduksi suara yang adem di telinga.
Tak mau berlama-lama, kunci kontak pun diputar. Brum, mesin pun on. Peredaman New Ertiga terbilang apik karena deru mesin tak sampai kabin. Pun begitu dengan getarannya. Halus dan hampir tak terasa.
Tongkat perseneling pun digeser ke gigi 1, pelan-pelan pedal kopling dilepas, dan New Ertiga pun perlahan melaju dengan lembut tapi bertenaga. Mungkin ini hasil racikan terbaru di sektor mesin dengan delapan ubahan.
Sayang, konsekuensi ubahan di mesin ini membuat tenaganya melorot dari 95 dk menjadi 92 dk. Meski begitu, torsi puncaknya dimajukan lebih awal. Inilah alasan kenapa tak perlu membejek pedal gas dalam-dalam untuk mendapatkan tenaga. Ujung-ujungnya, mesin tak gampang haus bahan bakar.
”Sejak awal tujuannya New Ertiga itu mobil untuk keluarga yang mengedepankan kenyamanan dan irit bahan bakar, bukan mobil untuk ngebut,” tukas Dony Saputra, Kepala Pengembangan Produk SIS.
Lantaran ubahan mesin untuk mengejar efisiensi bahan bakar, sisi fun drive sedikit dikorbankan. New Ertiga hanya mau digeber mentok-mentoknya 170 km/jam. Sepertinya kecepatan maksi New Ertiga sudah dipatok segitu.
Begitu pun dalam perpindahan gigi. Mesin seolah-olah memberi tanda kepada pengemudi segera mengganti gigi begitu RPM mencapai putaran maksimal. Bila tidak, maka tenaga mesin seperti tertahan. Tentunya ini perlu penyesuaian bila ingin menyalip kendaraan lain.
Handling-nya sendiri terbilang nyaman. Bantingannya empuk meski suspensinya sama dengan generasi model sebelumnya. Minusnya, rasa percaya diri membawa New Ertiga sedikit berkurang karena tak dibekali fitur rem ABS dan EBD. Padahal model sebelumnya, rem ABS dan EBD itu tertanam di tipe GX.
Secara keseluruhan, ubahan New Ertiga kali ini lebih menekankan fungsinya sebagai kendaraan untuk mobilitas keluarga. Kabinnya kental memanjakan kenyamanan penumpang dan pengemudi. Hembusan AC double blower membuat kabin cepat adem merata.
Ubahan di mesin semata-mata mengejar efisiensi bahan bakar ketimbang powerfull. Dengan begitu, isi tangki bahan bakar New Ertiga lebih awet dan enggak sering-sering mampir SPBU. Pada akhirnya, ‘biaya hidup’ New Ertiga bisa ditekan.
”Dengan New Ertiga, alokasi anggaran keluarga enggak bakalan habis banyak untuk kendaraan sehingga New Ertiga membantu keuangan keluarga lebih sehat,” tukas Donny dengan senyum penuh arti.