Setelah Prinsipal Hengkang, Kemana Pemilik Mobil Ford Servis?
Hengkangnya Ford dari Tanah Air, membuat banyak pengguna mobil asal Amerika Serikat ini dilanda kekhawatiran.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagaimana nasib pemilik mobil Ford di Indonesia?
Keresahan meliputi para pemilik mobil Ford saat ini pasca tutupnya PT Ford Motor Indonesia awal tahun ini. Namun usah khawatir, karena masih ada solusi.
Hengkangnya Ford dari Tanah Air, membuat banyak pengguna mobil asal Amerika Serikat ini dilanda kekhawatiran.
Pasalnya pihak principle Ford di Amerika tidak hanya menghentikan penjualannya sampai akhir tahun ini, melainkan juga after sales yang hanya beroperasi sampai akhir 2016.
Sementara tahun depan belum bisa dipastikan keberadaaannya.
Lalu harus kemana pemilik kendaraan Ford jika sudah tidak ada bengkel resmi yang menjual suku cadang dan menjadi tempat servis?
Apalagi mobil racikan Ford bisa dibilang bukan mobil “pasaran”, sehingga ketersediaan sparepart juga tak banyak seperti mobil pabrikan Jepang pada umumnya.
Pun begitu di bengkel-bengkel umum yang ada.
Apakah para pemilik harus menjual kendaraannya untuk terhindar dari masalah purna jual atau tetap mempertahankannya?
Di beberapa pusat onderdil di Jakarta, masih tersedia toko-toko sparepart yang menjual suku cadang mobil Ford. Salah satunya Bintang Jaya Motor yang berlokasi di Atrium Plaza Senen, Jakarta Pusat.
Toko tersebut cukup lengkap menyediakan suku cadang mobil Ford. Mulai dari onderdil yang sifatnya fast moving, seperti kampas rem, filter bensin dan udara.
Tidak hanya itu, spare-part yang jarang diganti (slow moving), seperti komponen internal mesin pun tersedia.
Soal keaslian barang, mereka menyediakan baik yang orisinal ataupun imitasi.
“Kami sedia produk orisinal. Kalau konsumen merasa kemahalan, produk yang ‘KW’ juga ada,” promosi Erwan Wijaya, pemilik Bintang Jaya Motor.
Menurut Erwan, pihaknya berusaha menyediakan kebutuhan pasar. Jika saat ini suku cadang Ford banyak dicari, ia tinggal memesan lewat jaringannya di luar negeri.
“Kami bisa pesan berbagai onderdil Ford yang dibutuhkan, termasuk onderdil produk Ford terbaru,” ungkapnya.
Setelah dipesan, biasanya komponen-komponen tersebut akan tiba di Indonesia dalam beberapa hari.
Selambat-lambatnya dalam satu pekan sudah sampai di Tanah Air. Erwan juga mengatakan, onderdil tersebut diimpor utuh dari Thailand dan Cina.
“Onderdil yang orisinal dari Thailand dan Cina. Intinya semua bisa kami disediakan dan ada biayanya,” kata Erwan.
Meski bisa menyediakan spare-part secara lengkap, tapi ia mengakui pihaknya belum bisa mendiagnosa mobil bila ada permasalahan khusus.
“Untuk beberapa komponen yang berhubungan dengan sistem komputer mobil, ada baiknya dibawa ke bengkel spesialis Ford,” tuturnya.
Menurutnya, pihak bengkel spesialis pasti memiliki mekanik mantan ‘bengkel resmi’ Ford. Sehingga mampu menangani beragam kasus yang terjadi.
“Bengkel spesialis punya orang yang sanggup menangani masalah yang agak sulit, khususnya soal transmisi dan perangkat elektronik,” jelas Erwan.
Pencerahan pun kami dapatkan ketika menyambangi bengkel umum yang khusus memperbaiki mobil Ford.
Salah satunya bengkel spesialis Ford bernama Sahabat Motor di kawasan Cinere, Depok. Sesuai dengan keahliannya, bengkel ini memang lebih banyak menerima konsumen pengguna Ford dari beragam tipe yang dijual di Indonesia.
“Meskipun ada beberapa mobil baru yang belum pernah kami perbaiki, tapi untuk mempelajarinya bukanlah hal yang sulit,” ucap Heru, selaku Teknisi Sahabat Motor.
Bengkel umum Sahabat Motor yang terletak di Auto Part Cinere ini pun, bisa menyiapkan hampir semua komponen Ford dari beragam tipe mobil mulai dari produk orisinal, lepasan maupun imitasi.
“Kalau masalah komponen tidak usah khawatir. Apalagi komponen yang sifatnya fast moving, karena mobilnya sudah banyak di pasar, distributor suku cadang di Indonesia pun menjadikannya peluang bisnis bagi mereka,” tambah Heru.
Meski begitu, pemilik mobil Ford juga memiliki opsi menjual mobilnya. Namun yang perlu dicermati adalah harga mobkas mobil Ford saat ini cenderung tidak stabil.
Bisa-bisa Anda rugi besar karena jatuhnya harga jual mobil Anda. Kondisi ini bisa terjadi akibat efek dari dilema masyarakat pasca ditutupnya PT Ford Motor Indonesia.