Penjualan Truk Nasional Masih Lesu di Kuartal I Tahun Ini
Hino menargetkan penjualan 26.300 unit tahun ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pasar kendaraan niaga di Indonesia ternyata masih lesu, jauh dari yang diekspektasikan banyak kalangan terutama industri otomotif nasional.
Selama kuartal satu (Januari-Maret) tahun ini, penjualan truk ringan (light duty truck/truk kategori 2) dan bus tanggung bus hanya mencapai 13.342, turun 34 persen dari periode sama di 2015.
Begitu juga dengan penjualan bus dan truck medium duty (truk kategori 3) dan truk heavy truck (truk kategori 5).
Namun sejumlah merk kendaraan niaga tetap memasang target optimistis di tengah kelesuan pasar ini.
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) misalnya, memasang target penjualan positif tahun ini. Ardiyasa Dwisaputra, Promotion and Public Relation PT Hino Motors Sales Indonesia menyatakan, Hino menargetkan penjualan 26.300 unit tahun ini.
Angka ini naik 4 persen dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu sebesar 25.300 unit.
Tapi, dia berharap penjualan truk dan bus Hino tahun ini bisa naik lebih tinggi lagi, yakni hingga 10 sampai 15 persen dari pencapaian 2015.
Kata Ardi, target ini tak terlalu tinggi naiknya lantaran pasar truk secara total masih dalam tren turun. Dia memperkirakan tahun ini pasar truk hanya 80.000 unit. Jauh dibandingkan dengan pasar truk tahun 2012 yang bisa mencapai 140.000 unit.
Ardiyasa berharap paket kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur bisa segera bergulir.
Sebab, hingga kini perusahaan swasta yang membeli truk adalah mereka yang menggarap proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
Sepinya penjualan truk juga dirasakan Mitsubishi Fuyso. Duljatmono, Direktur Marketing Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan, pasar truk tahun ini cenderung stagnan.
Namun, tren penjualan secara bulanan mulai meningkat. "Tapi, belum sesuai ekspektasi, situasi umum masih relatif sama," ujarnya, Jumat (29/4/2016).
Sampai Maret, penjualan truk Mitsubishi hanya 8.197 unit, turun 21,5% dari periode sama tahun lalu sebanyak 10.447 unit.
Market share Mitsubishi naik dari 47,4 persen dari 47,6 persen karena penurunan penjualan industri lebih tinggi ketimbang jualan Mitsubishi.
Duljatmono berharap, semester II nanti penjualan bisa kencang agar target penjualan 40.500 bisa tercapai.
Sementara itu, penjualan UD Truck (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel) mengalami peningkatan dari 21 unit menjadi 107 unit.
Untuk produk Scania meningkat dari 110 unit menjadi 113 unit. "Scania hampir 50-50 antara truk dan bus," kata Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan United TractorsTbk, distributor truk dan bus Scania di Indonesia.
Reporter: Azis Husaini, Is
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.