Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bila Jadi Masuk, Mobil Imut Jepang Bakal Saingi Mobil Murah di Indonesia

Yanuarto melanjutkan, setelah bergabung dengan TPP, biaya impor kendaraan antar member otomatis menjadi lebih murah.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Bila Jadi Masuk, Mobil Imut Jepang Bakal Saingi Mobil Murah di Indonesia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang model berpose di depan mobil Daihatsu yang dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (20/8/2015). Pameran otomotif ini didukung oleh 34 merek kendaraan dan 351 exhibitors yang berlangsung hingga 30 Agustus mendatang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia sedang bersiap untuk ikut skema kerjasama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP).

Perjanjian ini diikuti 12 negara, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Brunei Darussalam, Chile, Jepang, Kanada, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura dan Vietnam.

Menurut Sekjen Institut Otomotif Indonesia Yanuarto WH, salah satu ancaman nyata, yakni pasar “mobil murah” (low cost green car/LCGC) akan terganggu oleh mobil kecil asal Jepang yang disebut kei car.

Sebab, melihat tren dan kemampuan masyarakat Indonesia masih di bawah, sehingga sektor itu paling kena dampaknya.

“Di Jepang ada juga produk seperti LCGC, sehingga kalau dengan kondisi sekarang ada kemungkinan kita ekspor LCGC kesana atau Kei Car yang bisa masuk ke Indonesia,” ujar Yanuarto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Forwin di Kemenperin, Rabu (1/6/2016).

Yanuarto melanjutkan, setelah bergabung dengan TPP, biaya impor kendaraan antar member otomatis menjadi lebih murah.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan kendaraan dari negara anggota TPP ikut dijual di Indonesia.

Berita Rekomendasi

“Kalau Jepang mau ekspor kei car ke Indonesia itu artinya ancaman bagi kita karena akan bersaing dengan LCGC. Namun, kita masih punya waktu, bagaimana kita membuat peraturan dan strategi untuk melindungi industri otomotif nasional,” kata Yanuarto.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas