Yamaha NMAX Sukses Kalahkan PCX, Honda Masih Sibuk Studi
”Tentu kami sedang memikirkan (PCX diproduksi lokal). Kita harus melihat total pasar, investasi, dan banyak lainnya."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Berbulan-bulan Honda PCX menjadi bulan-bulanan Yamaha NMAX. Skutik bongsor yang saat ini diimpor dari Thailand itu masih dalam posisi bertahan. Alasannya jelas, tak mampu bersaing secara harga.
Setelah lebih dari setahun ”digebuki”, sebenarnya PT Astra Honda Motor (AHM) tak berdiam diri. Berbagai langkah dilakukan, termasuk mempercepat proses studi agar PCX bisa diproduksi dalam negeri. Kekhawatirannya cuma satu, tak memenuhi skala ekonomi.
”Tentu kami sedang memikirkan (PCX diproduksi lokal). Kita harus melihat total pasar, investasi, dan banyak lainnya. Pasti kami pikirkan, tapi saat ini no comment dulu,” ucap Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, (7/6/2016).
Selain PCX, bisakah Honda Forza juga ikut dalam bursa motor-motor yang akan dirakit lokal? Loman tak mau menjawab. ”Saya tidak sebut produknya, nanti enggak surprise,” ujar Loman.
Kendati demikian, Direktur Pemasaran AHM Margono Tanuwijaya juga masih ”membela”, bahwa PCX memang layak di harga seperti saat ini, karena segmennya memang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
”Tapi sekali lagi analisa bukan karena masalah itu. Kami melakukan studi mendalam di areaa volume ekonomi. Skalanya bagaimana? Banyak yang harus dianalisa,” ucap Margono.
Saat ini, Honda PCX 150 dijual dengan banderol Rp 39,8 juta on the road Jabodeabek. Bandingkan dengan Yamaha NMAX yang dilego Rp 24,5 juta dan Rp 28,5 juta (ABS).
Memang plus-minus dari sisi fitur, namun harga tetap menjadi pertimbangan nomor wahid buat konsumen di Indonesia.
Penulis: Donny Apriliananda