Nissan Mulai Bahas Kolaborasi dengan Mitsubishi
“Itu tidak akan terjadi dalam sehari. Setelah pernikahan, bayi lahir setelah sembilan bulan tapi di industri mobil mungkin butuh empat tahun."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rencana Nissan mengakuisisi 34 persen saham kepemilikan Mitsubishi segera terjadi pada akhir tahun ini.
Jika hal itu terjadi, Nissan akan menjadi pemegang saham terbesar di Mitsubishi.
Dampaknya, akan memengaruhi skema bisnis kedua perusahaan di global dan bukan tidak mungkin akan sampai juga ke Indonesia.
Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia, Antonio Zara, mengatakan, peluang pengembangan kedua perusahaan terbuka lebar.
Dia adalah salah satu orang yang percaya bahwa sinergi akan mengarah ke hal baik.
“Akuisisi Mitsubishi belum disetujui di Jepang. Kami sedang dalam proses menengah menuju persetujuan. Begitu akusisi disetujui secara formal, kami baru bisa memulai peluang,” kata Zara, Kamis (16/6/2016).
Nissan sudah berpengalaman bekerja sama dengan Renault. Aliansi Renault-Nissan dikatakan salah satu bentuk kerja sama terkuat di industri otomotif.
Model di Indonesia
CEO Nissan, Carlos Ghosn, pernah mengatakan, ada peluang Mitsubishi dan Nissan menambah model dengan platform yang sama.
Kolaborasi ini menguntungkan, sebab biaya pengembangan bisa ditekan.
Selain itu, Ghosn juga menjelaskan, Nissan-Mitsubishi bisa berbagi kemampuan buat meningkatkan pasar regional seperti di Asia Tenggara.
Zara tidak berkomentar banyak ketika ditanya kemungkinan ada dua model satu basis yang dijual Mitsubishi dan Nissan di Indonesia.
Meski begitu, dia mecontohkan Nissan dan Renault juga mengembangkan produk bersama tetapi tetap bersaing di pasar yang sama.
“Itu tidak akan terjadi dalam sehari. Setelah pernikahan, bayi lahir setelah sembilan bulan tapi di industri mobil mungkin butuh empat tahun,” kata Zara.
Penulis: Febri Ardani Saragih