Ruas Tol Semakin Panjang, Bus Bongsor dan Bertenaga Besar Makin Dicari
Industri karoseri bus mengantisipasi perubahan tren tersebut dengan memproduksi bus-bus berdimensi lebih panjang, dan bodi lebih tinggi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur jalan tol yang saat ini dikebut di Pulau Jawa dan Sumatera mendorong industri jasa transportasi darat makin menggeliat.
Di bisnis angkutan penumpang, perjalanan bus malam antarkota-antarprovinsi menjadi lebih pendek. Kelak jika ruas tol Trans Jawa tersambung seluruhnya, lama perjalanan Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya bisa ditempuh maksimal 10 jam, jauh lebih cepat daripada waktu tempuh saat ini yang mencapai belasan jam.
Ini juga mendorong banyak pengusaha bus mulai mengoperasikan bus-bus besar dengan konstruksi bodi karoseri yang lebih jangkung dan bongsor dengan ditenagai mesin dengan horse power (HP) yang juga besar untuk memanjakan penumpang.
Industri karoseri bus mengantisipasi perubahan tren tersebut dengan memproduksi bus-bus berdimensi lebih panjang, dan bodi lebih tinggi.
Seperti dilakukan industri karoseri bus Rahayu Santosa di Cibinong, Bogor. Industri karoseri ini sejak 2015 dengan meluncurkan bus jangkung tipe high decker, Jetliner.
Direktur Teknik Karoseri Rahayu Santosa Soeyono mengatakan, ciri khas bus ini terlihat dari bodinya yang lebih tinggi dari rata-rata bus biasa. Bagian depan bus ini berkaca ganda.
Di bagian interior, lantai bus juga dirancang lebih tinggi dari duduk sasis. Penumpang yang duduk di kabin bus ini akan merasakan kabin yang lebih lega dari bus biasanya.
Bus ini pertama kali rilis ke pasar pada Juni 2015. Operator pertamanya adalah Perusahaan Otobus (PO) Putra Pelangi Perkasa, Banda Aceh dan dioperasikan untuk bus malam AKAP di Pulau Sumatera.
"Kami beri nama Jetliner High Deck. Model ini khusus kami pasang pada bus bertenaga 300 horse power ke atas dengan mesin berkapasitas 10.000 cc ke atas yang membutuhkan ruang mesin dan daya angkut lebih besar," ujar Soeyono, Kamis (4/8/2016).
Jetliner High Decker ini memiliki bodi yang lebih panjang dari bus biasanya. Yakni, bisa mencapai maksimal 13,5 meter. Rata-rata bus reguler di Indonesia memiliki panjang 12 meter.
Karenanya, Jetliner High Decker bisa diaplikasikan pada bus dengan penggerak roda 4x2 maupun bus triple axle 6x2 seperti Mercedes-Benz OH 2542.
Soeyono menjelaskan, seperti tren di luar negeri, dengan bertambah panjangnya ruas jalan tol di Indonesia, kebutuhan bus bertenaga besar tak terhindarkan lagi.
"Ilustrasinya, jika jarak Jakarta ke Semarang adalah 461,7 km, dengan memacu bus dengan kecepatan konstan 100 km per jam, waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 5 jam. Saat ini Jakarta-Semarang ditempuh dengan lama perjalanan 8-10 jam," ungkap Soeyono.
Bagaimana dengan harga jual? Chrystianto Sutardi, Manajer Marketing Karoseri Rahayu Santosa mengatakan, Jetliner High Decker dilepas dengan harga mulai dari Rp 500 juta.
Harga tersebut menurut Christianto, di luar harga beli sasis dan mesin bus yang harus disiapkan sendiri oleh pengusaha bus.
Harga tersebut juga belum termasuk unit pendingin udara (AC) dan tambahan fitur lain yang bersifat kustomisasi sesuai keinginan atau selera pengusaha bus.