Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Baze Sulap Kabin Mercedes-Benz Sprinter A2 Layaknya Kabin Pesawat Jet Pribadi

"Saya mendapat kesempatan dari seorang customer yang mempercayai saya untuk mengubah busnya menjadi semacam motorhome yang ada kamar tidurnya."

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Baze Sulap Kabin Mercedes-Benz Sprinter A2 Layaknya Kabin Pesawat Jet Pribadi
TRIBUNNEWS/YURIKE
Mewahnya interior Mercedes-Benz Sprinter A2 hasil racikan Baze saat dipamerkan di booth Baze di arena GIIIAS 2016, Minggu (14/8/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE BSD City, Tangerang, juga dimeriahkan oleh kehadiran peserta dari kalangan body builder dan modifikator. Satu diantaranya adalah perusahaan modifikasi interior kendaraan, Baze.

Sebagai spesialis pembuat interior dan sistem audio-video mewah, nama Baze sudah tak asing lagi diantara para pengusaha bis dan pengguna mobil penumpang kelas atas.

Mengawali bisnis modifikasi interior kendaraan pada 2006 dengan menggarap sistem audio pesanan PO Nusantara, Kudus, di Jawa Tengah, untuk armada bus Symphonie, Baze kini menjelma menjadi perusahaan ternama di bidang desain, instalasi dan tuning audio system di Indonesia.

"Saya mendapat kesempatan dari seorang customer yang mempercayai saya untuk mengubah busnya menjadi semacam motorhome yang ada kamar tidur mirip konsep seperti yang di pameran ini," kata pemilik Baze, Bari Setiadi, seraya menunjuk contoh interior mewah hasil karya Baze di booth Baze di GIIAS 2016, Minggu (14/8/2016).

Perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya Karanggan No 183 Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat ini memang banyak mengerjakan pesanan pembuatan interior mewah berikut fitur entertainment-nya, pada sejumlah kendaraan milik pribadi maupun pada kendaraan milik perusahaan persewaan kendaraan seperti operator bus pariwisata Big Bird dan White House.

Kepada Tribunnews.com, Bari mengungkapkan untuk merombak interior mobil penumpang seperti Toyota Alphard membutuhkan waktu hanya tiga minggu untuk pengerjaannya.

"Pada 2006, kita masih belum secanggih sekarang. Masih banyak trial error. Satu bus itu hampir setengah tahun, kalau sekarang hanya sebulan. Seperti Alphard sekarang bisa sekitar tiga minggu," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Beri batasan pengemudi dan penumpang

Menurutnya, yang terpenting dalam mengubah interior adalah memberi batasan antara sopir dan penumpang.

"Kalau mobil pribadi yang penting kita buat sekatnya, karena pengguna kan biasanya mau memiliki area privacy, jadi sopir tidak akan dengar urusan pribadi atau bisnis yang dilakukan di kursi penumpang," tuturnya.

Dalam pameran di GIIAS yang diselenggarakan 11-21 Agustus 2016 ini, Baze menampilkan tiga mobil penumpang yang sudah dirombaknya bak di dalam pesawat.

Pantauan Tribunnews.com, terdapat Toyota Alphard, Mercedes-Benz Sprinter A2 dan Toyota HiAce.


"HiAce yang paling populer di sini karena harganya juga lebih murah," ujarnya.

Untuk Luxury Commuter (HiAce) itu sendiri, Baze menawarkan kelebihan seperti audio video system, dimana menggunakan dua sistem terpisah antara kabin sopir dengan kabin penumpang.

Audio video untuk kabin penumpang terintegrasi dengan sistem karaoke 10 ribu lebih lagu full lincense.

Untuk pintunya sendiri menggunakan automatic sliding door. Di samping itu ada lampu baca untuk setiap kursi penumpang dan juga stop kontak listrik 220 volt.

"HiAce di sini aslinya standar, awalnya punya 13 seat, lalu kita ubah jadi 9 seat supaya lebih nyaman. Perubahan yang dilakukan itu semua termasuk ada karaoke system, ada kulkas juga dan nyamannya tentu beda sama yang standar," jelas Bari.

Bagi para pengunjung GIIAS yang tertarik, HiAce di pameran ini dijual dengan harga Rp 615 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas