Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Ketika Freestyler Australia Jatuh Cinta pada Keindahan Alam Indonesia

Mengendarai CBU naked Yamaha MT-09, freestyler muda ini menyusuri beragam jenis jalanan di di Pulau Jawa dan finish di Bali

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Ketika Freestyler Australia Jatuh Cinta pada Keindahan Alam Indonesia
ISTIMEWA
Freestyler Dave Mckenna saat mengunjungi Jl Malioboro, Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Keindahan alam Indonesia benar-benar membuat jatuh cinta freestyler asal Australia, Dave Mckenna, saat menjalani aktivitas touring solo menyusuri sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali sejauh 2000 km selama dua pekan baru-baru ini.

Mengendarai CBU naked Yamaha MT-09, freestyler muda ini menyusuri beragam jenis jalanan di di Pulau Jawa, mulai dari jalan beraspal sampai jalan berlumpur.

Selama touring solonya, dia juga mengunjungi sejumlah objek wisata seperti Jl Malioboro di Jogjakarta dan menikmati keindahan panorama pegunungan di Kabupaten Garut di Jawa Barat.

Mengambil start dari Jakarta, Dave mampir di Sentul International Circuit, Bogor, untuk memberi dukungan pada pebalap-pebalap Yamaha Indonesia di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) seri ke-4.

Di Sentul dia terkesan dengan keramaian para pendukung Yamaha dari komunitas dan fans yang senang bertemu dengannya di tribun penonton.

Dari Sentul, menjelang malam Dave langsung tancap gas ke Puncak Bogor dan Bandung. Petualangannya bersama MT-09 lanjut ke Garut, Pangandaran, Yogyakarta dan finis di Bali.

Dalam perjalanannya, pria asal Ballarat, Melbourne, ino mengunjungi Flagship Shop dan diler-diler Yamaha.

Berita Rekomendasi

Di Yogyakarta, komunitas R25 menyambutnya dengan turing bareng di seputaran kota. Jalan-jalan ke Malioboro dan Candi Prambanan pun dijabaninya.

Dave mengaku merasakan performa MT-09 selama turing perdananya di Indonesia kali ini.

”Sepanjang perjalanan baik di on dan off road, saya suka bagaimana mudahnya MT-09 beradaptasi di trek berbatu, sama halnya di jalanan terbuka yang lebar dekat pegunungan," katanya.

Hampir setiap hari selama turing, dia aya menghabiskan waktu 8 sampai 10 jam riding.

"Karena posisi duduk MT-09 yang tegak dan stang lebar, sejujurnya saya tidak merasa capek sama sekali. Memiliki banyak torsi instan juga membuat manuver melewati traffic jadi super mudah dan fun!” katanya.

Sebulan setelah turing naik MT-09 di Taiwan, dia memilih Indonesia karena feeling-nya bilang bakal menyenangkan dan memberikan pengalaman petualangan yang seru.

”Perjalanan sendirian ke Indonesia adalah petualangan tak terlupakan, harus fokus mental dan fisik. Tidak pernah riding di Indonesia, membuatnya jadi beda dan memberikan pengalaman baru. Tapi tidak butuh waktu lama buat saya menikmati tantangan ini. Tersesat di pegunungan Jawa Barat tanpa GPS pun, saya masih baik-baik saja," tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas