Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya pengalihan bisnis PT Mazda Motor Indonesia (MMI) kepada PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), nyatanya membuat para pengguna Mazda kebingungan.

Seperti Raisa (28), warga Kelapa Gading yang mengurungkan niat untuk menjual mobilnya belakangan ini.

"Pas dengar Mazda mau tutup saya bengong. Rencananya mau jual ini mobil sudah lama. Tahan dulu deh, nanti harga jualnya sudah murah makin murah lagi," ujar wanita yang akrab dipanggil Sasa ini kepada Tribunnews.com, Selasa (18/10/2016).

Pemilik mobil Mazda 2 ini khawatir lantaran memikirkan soal penjualan spare part yang kemungkinan sulit dicari, pelayanan service, dan pelayanan purnajual.

"Baru kemarin ini lihat di GIIAS, masa sekarang langsung out, gimana ntar kalau ada apa-apa, soal spare part segala macam?" ujarnya.

Lain lagi, Antony Tjahjadi yang juga menanggapi hal serupa. Ia mengaku adanya isu Mazda yang akan tutup tak begitu berpengaruh lantaran tak ada niatan untuk menjual mobil kesayangannya tersebut.

"Kalau ini dijual saja paling dapat nggak seberapa. Apalagi ditambah mau ditutup, harga merosot pasti," tuturnya.

Ia enggan menjual mobil Mazda 323 miliknya.

"Suku cadang sudah pasti susah, kalau pun ketemu harga pasti tinggi. Untungnya saya nggak mau jual ini," kata Anthony.

Seperti diketahui, MMI mengumumkan akan berhenti beroperasi di Indonesia karena adanya bisnis distribusinya ke perusahaan baru, PT Eurokars Motor Indonesia.

Rencananya, Eurokars Motor Indonesia akan beroperasi sebagai distributor Mazda pada Februari 2017.

Presiden Direktur MMI, Keizo Okue, mengatakan pasar kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sangat cepat dan berubah drastis.

MMI memutuskan untuk mengalihkan bisnis distribusi kendaraan dan suku cadang Mazda kepada Eurokars Motor Indonesia untuk merespons dengan cepat atas perubahan dalam iklim usaha dan memaksimalkan kesempatan untuk berkembang.