'Jadi Orang Terkaya Itu Tidak Enak', Kisah Pria Ini Sungguh Mengejutkan
Jika kita membawa pikiran kita dengan semua ketegangan dan kekhawatiran untuk bekerja di luar pencerahan, maka kita bergerak ke arah yang salah.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Henry Ford, salah satu orang terkaya di zamannya, meskipun ia lahir miskin, ditanya, “Apa keinginan Anda dalam kehidupan berikutnya?”
Jawabannya sangat menarik.
Ternyata Henry Ford kapok menjadi orang terkaya.
“Saya tidak ingin menjadi orang terkaya lagi. Ini terus-menerus menjadi penyiksaan diri seluruh hidup saya. Saya belum bisa hidup. Saya menggunakan waktu untuk mencapai pabrik pagi pukul tujuh, dan pekerja kasar akan sampai pada pukul delapan, para pegawai akan sampai pada pukul sembilan dan manajer akan datang pada pukul sepuluh dan pulang pada pukul dua. Orang lain akan pulang pukul lima dan saya harus bekerja hingga larut malam, kadang-kadang sampai pukul sepuluh malam, kadang-kadang sampai pukul dua belas.”
“Saya bekerja keras untuk menjadi orang terkaya dan saya menjadi orang terkaya. Tapi apa gunanya? Saya tidak bisa menikmati apa-apa. Saya bekerja lebih keras dari buruh saya. Mereka menikmati kehidupan yang lebih. Saya tidak punya hari libur. Bahkan pada hari libur saya gunakan untuk pergi ke pabrik, bekerja di luar rencana, untuk masa depan.”
Tidak mudah, tetapi kita bisa menjadi orang terkaya jika kita membuat usaha yang cukup.
Tidak mudah, tetapi kita dapat mencapai puncak Everest jika kita membuat usaha yang cukup.
Tapi jika kita tidak membuat usaha sama sekali, pencerahan menjadi tidak mungkin untuk kita.
Jika kita membawa pikiran kita dengan semua ketegangan dan kekhawatiran untuk bekerja di luar pencerahan, maka kita bergerak ke arah yang salah, jauh dari pencerahan.
Kita perlu total untuk membiarkan pergi, seorang, untuk mengurangi ketegangan.
Dan, negara diam-diam menjadi damai.
Dan tiba-tiba …. Boommm…. Kita semua lahir tercerahkan apakah kita menyadarinya atau tidak.
Mengutip Wikipedia, Henry Ford (Dearborn, 30 Juli 1863 - 7 April 1947) adalah pendiri Ford Motor Company dan dianggap menciptakan kelas menengah di masyarakat Amerika.
Ia termasuk yang pertama menerapkan sistem produksi ban berjalan dalam produksi massal mobil yang terjangkau harganya.
Selain itu, ia juga memiliki kepedulian yang besar dengan mendirikan Ford Foundation, sebuah yayasan sosial besar di dunia.
Prestasi ini tak hanya merevolusi produksi industrial, tetapi juga memberi pengaruh besar pada budaya modern, sehingga banyak teoritikus sosial menamai fase sejarah ekonomi dan sosial ini sebagai "Fordisme".(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.