Suzuki: Indonesia Belum Butuh Pick Up Mini
“Keperluan atau kebutuhan daya angkut yang mereka butuhkan itu sebenarnya di 1.500 cc yang memiliki bak lebih besar."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menilai pasar kendaran niaga di Indonesia belum membutuhkan pick kecil. Pendapat ini disampaikan menanggapi langkah kompetitornya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merilis pick up mini Daihatsu Hi-Max bermesin 1.000 cc di pasar Indonesia, baru-baru ini.
SIS menyatakan, data ini didapat dari hasil survei yang dilakukan internal SIS dan menyatakan masyarakat belum membutuhkannya.
Susanto Winarto, Suzuki 4W National Sales Head SIS menyatakan, pihaknya sudah melakukan kajian tentang kebutuhan pick up kecil di Indonesia sejak beberapa tahun lalu dengan mendatangi langsung lokasi aktivitas bisnis.
“Keperluan atau kebutuhan daya angkut yang mereka butuhkan itu sebenarnya di 1.500 cc yang memiliki bak lebih besar. Kami tanya bagaimana kalau lebih kecil dan lebih murah, mereka merasa kebutuhan saat ini ada pada 1.500 cc,” kata Susanto, di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Hampir dua pekan lalu, Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan pick up baru Hi-Max, yang ditempatkan di bawah model andalan Gran Max.
Hi-Max merupakan wujud lain dari generasi terbaru Hijet yang sudah lahir di Jepang.
Hijet di Jepang yang termasuk kei truck dibekali mesin 660 cc, sedangkan Hi-Max menggunakan mesin Ayla 1.0L.
Saat ini SIS tetap bertahan menawarkan dua model pikap bermesin 1.5L, yaitu Carry dan Mega Carry pick up (APV versi pick up).
Sepanjang Januari – Oktober 2016, penjualan ritel kedua model itu mencapai 34.969 unit. Dalam periode yang sama ADM menjual Gran Max (1.3L dan 1.5L) 34.602 unit.
Penulis: Febri Ardani Saragih