Soal Aliansi dengan Mitsubishi, Nissan Indonesia: Seperti Kolaborasi Nissan dan Renault
"Aliansi Nissan dengan Mitsubishi ini sama seperti aliansi Nissan dengan Renault. Yakni, mengejar skala ekonomi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) terguncang saat terkuak kabar skanda uji konsumsi bahan bakar (BBM). Skandal itu membuat saham Mitsubishi jatuh dan kemudian menerima pinangan Nissan Motor Corporation mengambil alih 34 persen saham MMC.
Konsekuensi dari akuisisi saham MMC oleh Nissan ini antara lain kedua brand otomotif ini membangun kolaborasi, antara lain mencakup strategi pengembangan produk baru hingga strategi pemasaran baru ke pasar otomotif global.
Cepat atau lambat, strategi kolaborasi ini juga akan terasa dampaknya bagi agen pemegang merk kedua brand otomotif ini di Indonesia.
Lalu apa tanggapan Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia mengenai kolaborasi ini?
Ditemui di sela acara Nissan Media Workshop yang digelar Jumat (2/12/2016) lalu di Bandung, Davy menyatakan, kolaborasi baru Nissan-Mitsubishi tak berbeda jauh dari kolaborasi yang selama ini sukses Nissan jalankan bareng pabrikan Perancis, Renault.
"Aliansi Nissan dengan Mitsubishi ini sama seperti aliansi Nissan dengan Renault. Yakni, mengejar skala ekonomi. Misalnya kalau kita pesan speaker untuk dipasang di mobil dari manufacturing (pabrikan, beli sedikit dengan beli banyak, harganya pasti beda. Ini yang ingin dikejar oleh Nissan dan Mitsubishi," kata Davy.
Lalu, apakah kolaborasi ini nantinya membuka peluang penggunaan komponen yang sama pada komponen tertentu kendaraan roda empat yang nanti akan mereka produksi?
Davy menjawab, "Kemungkinan ke sana pasti ada dan selalu ada. Karena aliansi pasti akan memanfaatkan sesuatu untuk sebesar-besarnya kedua pihak," paparnya.
Davy sendiri sangat optimistis, bisnis Nissan ke depannya di pasar Indonesia akan sangat cerah.
Ini karena Nissan global telah men-declare direction (arah) baru tentang bisnis otomotifnya dengan memperkenalkan visi baru berupa inovasi-inovasi teknologi otomotif yang disebut Nissan Intelligent Mobility.
Nissan Intelligent Mobility akan diaplikasikan pada seluruh mobil baru Nissan yang dipasarkan di semua region penjualan Nissan, termasuk di Indonesia.
"Tidak ada alasan bisnis dan penjualan Nissan ke depan tidak berkembang. Nanti akan ada inisiatif yang luar biasa dari Nissan di layanan purna jual," ungkapnya.
Senin, 28 November 2016 lalu, manajemen Mitsubishi Motors Corporation merilis data usulan jajaran dewan direksinya yang sudah diisi direksi dari Nissan Motor Corporation (NMC). Daftar dewan direksi ini akan dibawa di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan digelar 14 Desember 2016 ini.
Charlos Ghosn dinominasikan menjadi Chairman of The Board MMC. Ghosn saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Nissan Motor Company (NMC) dan selama ini membantu penyelamatan MMC akibat skandal uji BBM melalui akuisisi saham.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.