Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pameran Bus dan Truk serta Industri Komponen Kembali Digelar Akhir Maret

IIBT 2017 akan menghadirkan empat industri karoseri bus. Antara lain, karoseri Laksana, New Armada dan Gunung Mas.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Pameran Bus dan Truk serta Industri Komponen Kembali Digelar Akhir Maret
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Bus double decker Highlander produksi Karoseri New Armada, Magelang, saat tampil di arena IIBT 2016 di JIExpo, Kemayoran, Rabu (31/3/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran tahunan bus dan truk serta industri pendukung atau Indonesia International Bus, Truck & Component Exhibition (IIBT) 2017 akan kembali digelar di Jakarta.

Pameran akan berlangsung selama empat hari, mulai 29 Maret sampai 1 April 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.

Pameran ini akan menampilkan industri kendaraan komersial di Indonesia mencakup moda transportasinya, industri komponen, industri karoseri, hingga aksesoris dan digelar dalam skala internasional dengan mengundang exhibitor dari dalam dan luar negeri.

IIBT 2017 yang tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedelapan kalinya ini akan digelar bersamaan dengan penyelenggaraan pameran teknologi industri kereta api RailwayTech 2017 dan pameran bus klasik dan unik Incubus 2017 di tempat yang sama.

Baki Lee, Direktur Utama PT Global Expo Management (GEM) perusahaan penyelenggara ketiga pameran mengatakan, IIBT 2017 akan menghadirkan empat industri karoseri bus. Antara lain, karoseri Laksana, New Armada dan Gunung Mas.

Bus All New Nucleus buatan Karoseri Laksana, Ungaran, di gelaran IIBT 2016, Kamis (31/3/2016)
Bus All New Nucleus buatan Karoseri Laksana, Ungaran, unjuk gigi di gelaran IIBT 2016, Kamis (31/3/2016)

Ikut tampil pula industri karoseri bak truk, industri komponen dan industri aksesoris dari vendor dalam dan luar negeri.

Pameran IIBT 2017 ini digelar bekerja sama dengan Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) dan mendapat dukungan dari Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) dan China Public Transport Association (CPTA). Sementara, pameran Incubus 2017 digelar bekerja sama dengan Haltebus.com

Berita Rekomendasi

Baki Lee mengatakan, industri karoseri truk di Indonesia memiliki masa depan cerah setelah sempat lesu selama beberapa tahun harga komoditi tambang dan perkebunan merosot di pasar internasional.

"Saat ini harga batubara mulai kembali naik, begitu pula harga minyak dan kelapa sawit," kata Baki Lee.

Sementara industri karoseri bus cukup tertopang oleh tingginya pesanan pembuatan bodi bus baru. Antara lain dari Kementerian Perhubungan sebanyak 1.000 unit bus di tahun 2015 dan sekitar 600 bus dari Transjakarta.

Baca: Pertama Kali, Indonesia Gelar Pameran Teknologi Perkeretaapian Berskala Internasional di Jakarta

Menggeliatnya sektor pariwisata diyakini Baki Lee juga akan mendorong pesanan bus baru untuk angkutan pariwisata ikut meningkat.

Sommy Lumadjeng, Ketua Umum Askarindo mengaku bangga bisa kembali berpartisipasi di IIBT 2017. Di pameran kali ini ada satu perusahaan karoseri besar yang akan unjuk gigi dengan memamerkan empat bus terbarunya.

Pameran Bus Klasik

AM Fikri, Pemimpin Redaksi Haltebus mengatakan, Incubus 2017 akan menghadirkan puluhan bus klasik koleksi dari berbagai pengusaha angkutan dan milik pribadi.

Mercedes-Benz OH306
Bus Mercedes-Benz OH306 produksi tahun 1990-an koleksi pengusaha Aris Ton di Cinere, Depok, akan menjadi salah satu rangkaian bus klasik dan unik yang akan tampil di arena Incubus 2017.

Antara lain akan dihadirkan dua unit bus klasik milik PPD, masing-masing satu unit bus klasik garapan karoseri Superior Coach dan satu unit bus kota dengan bodi aluminium buatan Karoseri Volgren. Ada juga bus Mercedes-Benz OH306 produksi Karoseri German Motor Manufacturing (GMM).

Transjakarta juga tertarik tampil dengan memamerkan armada Transjakarta dengan livery vintage.

"Incubus 2017 ingin mengajak siapa saja lebih peduli terhadap upaya pelestarian bus klasik di Indonesia. Lewat pameran ini kami ingin menunjukkan bahwa bus sebagai transportasi massal pernah berjaya di Indonesia, di era 1960-an sampai 1970-an, kata AM Fikri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas