TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi memperluas bisnisnya di Tanah Air, Mitsubishi Indonesia memberanikan diri untuk masuk ke pasar mobil low multi purpose vehicle (LMPV), tahun ini.

Di awal kemunculannya (Agustus), produk Small MPV Mitsubishi ini diharapkan berkontribusi 21.000 unit pada fiskal 2017.

Kehadiran mobil MPV Mitsubishi ini akan berbarengan dengan kehadiran mobil multiguna asal China, Wuling.

Namun, pihak Mitsubishi tidak memasukkan Wuling dalam daftar hitung-hitungan rival, ketika memetakan arena persaingan LMPV di dalam negeri .

“Belum dimasukkan, kami selalu mengacu pada model MPV yang sudah ada, nah pemetaanya dari situ. Pastinya yang penting kami berupaya kuat menyukseskan Small MPV ini,” ujar Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales and Marketing Group KTB saat ditanyakan terkait dengan Wuling, Kamis (23/3/2017).

Imam terus menegaskan, kalau pihaknya masih terkonsentrasi pada mobil penumpang baru berbasis XM Concept tersebut.

“Terus terang kami fokus kepada produk kami sendiri. Kami sendiri belum tahu peta posisinya mereka di mana, dan spesifikasinya seperti apa,” kata Imam.

Jangan lihat “China-nya”, Wuling sendiri merupakan salah satu merek di bawah group otomotif besar SGMW, di mana salah satu pemegang sahamnya General Motors, dengan kepemilikan 44 persen.

Bukan tidak mungkin kalau Wuling bakal mengadopsi teknologi GM, dan menjadi mobil yang berkualitas di pasar Indonesia, di tambah dengan harga jual yang terjangkau, sesuai ciri khas merek-merek asal China.

Lebih dari itu, Wuling juga dinobatkan sebagai mobil MPV paling laris di China, dengan penjualan sampai 847.202 unit di 2016.

Angka tersebut dianggap oleh JATO Dynamics yang merupakan konsultan otomotif, sebagai produk dengan penjualan terbaik di dunia.

Saat diluncurkan perdana nanti, SGMW Motor Indonesia yang menjadi induk Wuling, sudah menyediakan 50 jaringan penjualan dan purna jual, yang tersebar di seluruh Indonesia. Investasi Wuling di sini mencapai 700 juta dolar AS atau Rp 9,3 triliun.

(Ghulam Muhammad Nayazri/kompas.com0