ATPM Motor Merasa Hepi Ikutan IIMS 2017
Merek-merek sepeda motor menjadi warna tersendiri dari Indonesia International Motor Show
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merek-merek sepeda motor menjadi warna tersendiri dari Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, 27 Maret-7 Mei.
Mereka sukses jadi magnet pengunjung, bahkan dari sisi penjualan tak bisa dianggap gagal.
Honda misalnya, sudah mengirimkan informasi bahwa meski pameran belum usia, namun penjualan suda tembus 100 unit.
Sebagian besar merupakan motor premium berkapasitas besar seperti CMX500 Rebel, All New CBR250RR, sampai CRF250 Rally.
Suzuki juga dikabarkan menjaring ratusan orang peminat yang akan membawa pulang GSX-R150 dan GSX-S150.
Yamaha? Belum ada data penjualan yang masuk. Tapi merek ini sudah terkonfirmasi berhasil menjual salah satu motor mahalnya, YZF-R1 edisi spesial yang berbanderol Rp 610 juta.
Terpisah
Kendati sukses pada sisi penjualan, namun yang harus menjadi bahan evaluasi adalah letak mereka yang terpisah.
Yamaha, Kawasaki, Kymco, Royal Enfield, Vespa, Piaggio, Moto Guzzi ada di Hall C yang sebenarnya difokuskan untuk sepeda motor.
Sementara Honda, BMW, dan Suzuki, harus berdiri di Hall A dan D, menjadi satu dengan merek mobil mereka.
Misalnya Honda motor bersebalahan dengan Honda mobil, begitu juga dengan BMW yang tak mau dipisah antara roda empat dan roda dua, meski beda perusahaan.
Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Promsindo, dikonfirmasi soal tercecernya merek-merek motor ini mengatakan bahwa aturan dari zaman Dyandra dulu, sebuah merek boleh ”mendompleng” booth lain jika ada keterkaitan perusahaan, atau keterkaitan merek.
”Misalnya dulu Garansindo, sepanjang ada mobilnya, boleh nebeng tu motor. Kedua, selama ada kesamaan brand, yang penting dua pihak sepakat, tidak jadi masalah,” ujar Hendra yang akrab disapa Kohen itu kepada KompasOtomotif, (4/5/2017).
Kohen juga menjelaskan bahwa konsep ”The Essence of Motor Show” memang tak harus mengotak-kotakkan mobil atau motor.
Di sinilah yang menurutnya menjadi sebuah fleksibilitas di IIMS. ”Selama pesertanya dua-duanya sepakat, sah-sah aja,” imbuhnya.
Jika ada yang mengganggap Hall C yang seharusnya lebih banyak motor kurang semarak, Kohen menampik.
Hall itu juga terbantu dengan banyaknya motor kustom dan ajang kontes modifikasi Hot Import Night (HIN).
”Kerjaan saya keliling tiap hari, mereka happy-lah. Malah beberapa hal untuk motor di sini lumayan. Karena konsumennya di situ kan,” kata Kohen.
(Donny Apriliananda/kompas.com)