Inilah Para Pemenang Kontes Modifikasi CustoMAXI Se-Kalimantan di Banjarmasin
Ajang CustoMAXI mengkompetisikan 4 kategori skutik Yamaha dari MAXI series. Yakni, Xmax, Nmax, Aerox 155.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puncak babak semifinal kontes modifikasi CustoMAXI Yamaha Se-Kalimantan digelar di Kota Banjarmasin, Sabtu (23/12/2017). Babak semifinal ini diikuti 28 peserta, dengan rincian 16 peserta dari kategori skutik Yamaha Aerox 155 VVA, 10 peserta dari kategori Yamaha NMAX dan 2 peserta kategori XMAX.
Setelah melalui penilaian oleh tim juri, terpilih tiga pemenang dari masing-masing kategori. Kategori Aerox 155 VVA dimenangi oleh Deddy Hidayat, kelas Yamaha NMAX dimenangi oleh Suhang Wong dari Banjarmasin dan Eldo Harpena pemenang semifinal kelas XMAX.
Deddy Hidayat, pemenang di kategori Yamaha Aerox 155 VVA mengatakan, modifikasi di skutiknya ini mengusung konsep custom, mulai dari monoshock di roda belakang, dan aplikasis suspensi upside down di roda depan.
"Untuk suspensi monoshock saya pakai bracket, jadi nggak merusak rangka. Tumpangannya di bawa bagasi, di bawah foot step belakang. Saya pakai bearing atas bawah agar stabil seperti motor KLX Trekker agar stabil," ungkap Deddy Hidayat.
Pengerjaan modifikasi ini memakan waktu enam bulan, dimulai sejak Agustus 2017.
Dedy menyebutkan, untuk carbon pakai water printing. "Semua saya kerjakan sendiri, termasuk untuk pengecatan. Total biaya Rp 25-30 juta," ungkapnya.
Lain halnya dengan skutik milik Suhang Wong, pemenang di kategori Yamaha NMAX.
Modifikasi antara lain diaplikasikan pada suspensi roda depan menggunakan suspensi tipe upside down. Sementara, velg ganti dengan ukuran 14 inch. Untuk shockbreaker roda belakang diganti dengan memakai suspensi dari Ohlins.
"Untuk stang saya pakai trondol," ungkap Suhang.
Modifikasi di Yamaha NMAX miliknya ini mengusung konsepnya daily fashion. "Saya kerjakan sendiri punya bengkel, di Jl Untung Surapati, Samarinda," ungkap Suhang.
Suhang menjelaskan, modifikasi di motornya ini ditujukan untuk komtes, bukan pemakaian seharo hari. "Saya habis sekitar Rp 60-an juta untuk mendandani ini," aku Suhang.
Baca: Konser Iwan Fals dan Truk Panggung Fuso Sambangi Komunitas Sopir Truk Canter di Lampung
Eldo Harpena yang menjadi pemenang semifinal kategori XMAX mengaku hanya menghabiskan Rp 10 jutaan untuk mendandani XMAX kesayangannya hingga kemudian menang di kontes ini.
Eldo Harpena yang sehari hari adalah pengusaha batubara ini hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk menggarap konsep modifikasinya.
"Cukup irit biaya modifikasi karena konsep yang saya anut skutik untuk pemakaian harian," Eldo memberi alasan.
"Saya modifikasi setelah unit dikirim dari dealer bulan April 2017. Sehabis Lebaran tahun depa rencana dibawa touring ke Aceh, dan kumpul dulu di Surabaya kemudian riding ke Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya, skutik bongsor 250 cc ini sudah pernah dia tes performanya dengan dipakai touring dari Kalimantan ke Bali dan Lombok selama 8 hari.
Kota Banjarmasin merupakan kota ketiga roadshow babak semifinal CustoMAXI dari total 8 kota yang dijadwalkan disambangi. Dua kota lainnya yang sudah lebih dulu disambangi adalah Kota Medan (10 Desember 2017) dan Tangerang (16 Desember 2017).
Kota-kota berikutnya yang akan didatangi adalah Makassar, Bali, Surabaya, Bandung dan Jakarta.
Ajang CustoMAXI mengkompetisikan 4 kategori skutik Yamaha dari MAXI series. Yakni, Xmax, Nmax, Aerox 155. Ada juga kontes MAXI Lady sebagai ajang pamer MAXI Outfit bagi para perempuan pengguna MAXI Yamaha.
Babak final akan berlangsung pada 24 Februari 2017 di Jakarta. Masing-masing finalis dari juara babak semifinal akan dibuatkan mini movie modifikasi yang akan di-upload di Instagram @maxiyamahaindonesia.
Setiap finalis berkesempatan mengumpulkan dukungan untuk mini movie mereka sebagai salah satu kriteria penilaian.
Hadiah yang akan diperebutkan di babak final ini adalah 1 unit Aerox 155 S Version, 2 unit NMAX ABS dan 1 unit XMAX.
Stefanus Yoga, salah satu juri dari Gridoto.com mengatakan, seperti tercermin di kontes ini, komunitas modifikasi motor umumnya untuk menampilkan personalisasi pribadi masing-masing. "Kami melihat di sini ada teman-teman yang memodifikasi motornya sampai tingkat yang rumit-rumit. Misalnya aplikasi monoshock," ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan penyelenggaraan event ini, karya modiikasi teman-teman tidak hanya bisa dinikmati sendiri tapi juga bisa dinikmati teman-teman lain, bahkan bisa menjadi inspirasi untuk memodifikasi skutik maxi series mereka.
"Kegiatan modifikasi saat ini banyak didukung oleh spare parts plug and play yang banyak tersedia di aftermarket. Misalnya, pada panel bodi, dan lain-lain," imbuh Yoga.
Juri lainnya yang juga Key Opinion Leader, Omar Abdul Hafizh, mengatakan, social media sangat menunjang bagi para pecinta modifikasi dari berbagai kota di Tanah Air untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi.
"Social media seperti Instagram sangat menunjang kita saling berkomunikasi dengan pecinta modifikasi. Misalnya kita share karya modifikasi kita ke social media lalu dilihat rame-rame oleh penggemar modifikasi lainnya," ungkapnya.
Omar mengatakan ini berdasar pengalamannya sendiri selama ini ketika menikmati hobinya memodifikasi motor yang dia jalani seja 2010 lalu motor hasil modifikasinya itu dia foto dan dia dokumentasikan videonya lalu diunggah ke akun media sosial.
"Saya pernah bikin film dokumentasi komunitas roda dua. Teman-teman banyak yang kemudian terispirasi. Dari kesukaan bikin modifikasi lalu dibagikan ke media sosial Instagram. Kemudian ada keberanian buka bengkel,: ungkapnya.
"Di komunitas motor ini bukan semata modifikasinya yang kita kedepankan, tapi semangat brotherhood, persaudaraannya. Misalnya, jika di 2010 saya nggak tahu apa apa di Banjarmasin. Tapi sekarang, dengan saya posting info bahwa saya lagi mau ke Banjarmasin, sambutan teman-teman muncul. Dari sini kita bisa menciptakan aneka kolaborasi," imbuh Omar.