Pentingnya Edukasi Cara Berkendara Secara Aman untuk Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Ketrampilan berkendara mudah dipelajari, tetapi pemahaman dan ketrampilan berkendara yang aman belum tentu dimiliki semua orang yang mampu mengemudi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas berkendara, khususnya mengemudi mobil, memiliki resiko, yaitu kejadian kecelakaan yang berdasarkan catatan kepolisian rata-rata kecelakaan bermotor di Indonesia adalah 28.000 – 30.000 per tahun.
Ketrampilan berkendara memang mudah dipelajari, tetapi pemahaman dan ketrampilan berkendara yang aman belum tentu dimiliki oleh semua orang yang mampu mengemudi.
“Ada banyak orang yang bisa mengemudikan mobil, tetapi belum tentu mengemudikannya dengan aman, sehingga diperlukan edukasi yang berkesinambungan," katar Dhany Ekasaputra, pakar safety driving saat talkshow pentingnya memenuhi kecukupan cairan tubuh untuk mendukung kampanye safety driving di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Dikatakannya, banyak pengemudi mampu berkendara dengan aman, maka angka kecelakaan dapat terus diturunkan.
Dhani menyebut mengantuk merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Loughborough University, Inggris, menemukan bahwa pengendara yang mengalami dehidrasi berpotensi melakukan kesalahan saat berkendara.
Mengantuk pada saat berkendara disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke otak, secara reflek otak akan memerintahkan tubuh untuk menguap memasukkan oksigen ke dalam darah.
Baca: Video Aksi Berbahaya Sopir Bus Mengemudi Sambil Berjoget
Kecukupan cairan tubuh pada saat mengemudi akan membuat darah mudah mengikat oksigen, sehingga dapat meminimalisir timbulnya rasa mengantuk.
“Mengantuk saat berkendara, sangatlah berbahaya. Karena mengakibatkan turunnya tingkat konsentrasi, kelelahan (fatigue), sehingga kemampuan reflek tubuh pun menurun dengan drastis," katanya.
Untuk itu sangat disarankan pada saat mengemudi kebutuhan cairan tubuh, dalam hal ini air putih, harus dipenuhi.
"Lebih praktis memang jika menggunakan air dalam kemasan berkualitas dan ukuran kemasan yang pas dengan holder di mobil,” jelas Dhany.
Harianus I Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group menyatakan, sangat jelas bahwa kebutuhan cairan tubuh yang cukup pada saat mengemudi akan membantu meningkatkan dan mempertahan konsentrasi sehingga peluang terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.
“Crystalline merupakan air mineral yang berasal dari sumber mata air pegunungan yang mengandung mineral dengan PH-8, terjamin kesegaran dan kebeningannya dan memilki ukuran 600 ml, paling pas dengan bottle holder di dalam kabin mobil,” kata Harianus.
Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara IIMS 2018 menggandeng Crystalline menjadi “Official Mineral Water.
“Ini pertama kalinya kami terlibat di IIMS sebagai Official Mineral Water," kata Harianus.