Belajar Teknik Defensive Driving Lewat Suzuki City Rally 2018
"Kami menyasar komunitas perempuan dengan mempertimbangkan besarnya persepsi masyarakat akan cara mengemudi perempuan yang tidak aman."
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia mengungkap data, angka kecelakaan mobil oleh kaum perempuan meningkat hingga 49,5 persen.
Hal ini memicu persepsi negatif bahwa perempuan adalah pengemudi yang buruk.
PT Suzuki Indomobil Sales kemudian berinisiatif menggelar acara bertajuk “Suzuki City Rally 2018” bersama komunitas perempuan mengenai pentingnya menerapkan defensive driving.
Rangkaian ajang edukasi ini terdiri dari talkshow yang dipandu oleh praktisi safety driving, Sony Susmana, rally keliling Jakarta dengan Suzuki Baleno dan Ertiga, kunjungan ke booth Suzuki, serta test drive All New Ertiga di area test drive IIMS 2018.
Rangkaian acara Suzuki City Rally 2018 dibuka dengan sambutan dari Ryohei Uchiki, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales.
Dia menyatakan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk implementasi komitmen Suzuki untuk memberikan edukasi mengenai safety driving kepada masyarakat.
“Kali ini kami menyasar komunitas perempuan dengan mempertimbangkan besarnya persepsi masyarakat akan cara mengemudi perempuan yang tidak aman," ujar Ryohei.
"Masyarakat tentu tidak dapat membatasi perempuan untuk beraktivitas, termasuk dalam mengemudikan kendaraan di kesehariannya, walaupun banyak persepsi negatif tentang cara mengemudi mereka," sebut Ryohei Uchiki seperti keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Selasa (1/5/2018).
Karena itu, jalan terbaik adalah dengan mendukung aktivitas berkendara perempuan dengan memberikan edukasi tentang defensive driving yang dapat meningkatkan keselamatan, baik bagi pengendara perempuan dan pengguna jalan lainnya.
Apa Sih Defensive Driving?
Defensive driving merupakan cara mengemudi yang bertujuan menyelamatkan jiwa, waktu dan biaya dengan menghindarkan masalah yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain dengan mengedepankan perilaku baik selain menguasai teknik dan kemampuan saat berkendara.
Perilaku tersebut meliputi tidak terlibat, tidak menjadi pemicu, tidak menjadi penyebab dan tentunya mengutamakan keselamatan saat berkendara. Dengan menerapkan defensive driving, pengemudi dapat mencegah resiko kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error).
Dalam materinya, Sony Susmana menjelaskan, dalam defensive driving ada sepuluh prinsip yang perlu diketahui oleh pengendara.
Yaitu bekali diri dengan pengetahuan tentang kendaraan, tahu dan patuhi aturan lalu lintas, selalu waspada, bersiap untuk menghadapi segala situasi, ambil keputusan yang tepat, terampil mengendalikan kendaraan, sabar, kooperatif, santun, dan hindari mentalitas “aku vs mereka” saat berada di jalan.
Baca: Peran Ari Soemarno di Proyek Regasifikasi LNG di Bojonegara Menurut CEO Kalla Group
Baca: Ada Program Registrasi Ulang, Pembelian Sim Card oleh Warga Asing Diharapkan Berkurang
Dengan mengetahui kesepuluh prinsip defensive driving, pengemudi akan lebih paham fungsi fitur-fitur keselamatan yang ada pada kendaraan dan dapat menggunakan dengan semestinya.
Kesepuluh prinsip defensive driving dapat diterapkan dengan menaati “golden rule”.
Pengemudi harus waspada terhadap kecerobohan yang dilakukan oleh pengemudi lain dan menghindari amarah yang berlebihan saat menghadapi kecerobohan pengemudi lain.
Dengan menaati “golden rule” tersebut, pengemudi dapat menciptakan situasi yang lebih aman, terhindari dari stres yang tidak perlu, merasa nyaman tiap kali melakukan hal yang benar, dan pada akhirnya ketiga hal tersebut akan memancarkan inner beauty pengendara.