Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Komunitas Otomotif Mulai Tinggalkan BBM Jenis Premium

"Hampir seluruh anggota kami mempergunakan BBM RON minimal 92, seperti seri Pertamax,” kata Ketua Umum Terios-Rush Club Indonesia (TeRuCi) Budi Sunart

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Komunitas Otomotif Mulai Tinggalkan BBM Jenis Premium
tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat mencoba Dispenser BBM di SPBU Muri, Tegal, Jawa Tengah, 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah komunitas otomotif di tanah air mengaku bahwa hampir seluruh anggota tidak mempergunakan bahan bakar minyak (BBM) Premium, termasuk saat mudik kali ini. Selain karena berkualitas rendah, juga karena pabrikan otomotif memang menyarankan pemakaian BBM dengan oktan minimal 92.

“Kami tidak pernah mengimbau para member untuk mempergunakan BBM tertentu. Namun karena sudah merasakan sendiri perbedaan antara BBM oktan rendah dan tinggi, serta anjuran dari perusahaan otomotif, hampir seluruh anggota kami mempergunakan BBM RON minimal 92, seperti seri Pertamax,” kata Ketua Umum Terios-Rush Club Indonesia (TeRuCi) Budi Sunarto dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews.com, Kamis (21/6/2018).

Menurut Budi, dari hampir seluruh anggota TeRuCi yang berjumlah 2.600 orang memang mempergunakan BBM dengan RON minimal 92.

Baca: Jalan Tol Kertosono-Kediri Mulai Dibangun Awal 2019, Panjangnya 24 Kilometer

Kalau pun ada yang masih mempergunakan Premium, angkanya sangat kecil yakni di bawah lima persen.

Seluruh pengguna Premium tersebut, menurut Budi adalah pemilik Rush atau Terios keluaran lama.

Jumlah itupun diperkirakan akan terus berkurang, seiring dengan kesadaran anggota mengenai dampak buruk penggunaan Premium.

“Karena banyak juga pemilik Terios atau Rush keluaran lama yang migrasi dari Premium ke Pertamax. Namun setelah merasakan manfaat BBM RON 92, mereka umumnya enggan kembali memakai Premium,” kata Budi.

Berita Rekomendasi

Budi menyatakan kadar oktan yang rendah pada BBM jenis premium bisa berdampak buruk terhadap kinerja kendaraan bermotor.

Misalnya jika dipaksa digunakan untuk perjalanan jarak jauh seperti mudik.

"Kalau pakai Premium, ruang bakar lebih kotor dan akselerasi lebih lambat. Hal ini bertolak belakang dengan BBM dengan kadar oktan 92. Bahkan, penggunaan BBM RON tinggi tersebut, ternyata juga lebih irit. Beberapa anggota sudah pernah menghitung,” kata Budi.

Begitu pula dengan mudik kali ini, menurut Budi, hampir seluruh anggota mempergunakan BBM RON tinggi. Di antara anggota TeRuCi, menurut Budi, memang ada yang mudik ke Sumatera dan Jawa Timur atau Jawa Tengah.

Bahkan, ada pula yang melakukan touring ke Bali, dengan perkiraan jarak tempuh sekitar 2.000 Km pulang pergi.

Baca: Bandara Blimbingsari Banyuwangi Akan Tampung 10 Pesawat Delegasi Pertemuan IMF di Bali

" Teman-teman yang ke Bali pun seluruhnya pakai Pertamax dan merasakan sendiri pengaruhnya terhadap performa kendaraan yang baik,” lanjutnya.

Komunitas otomotif lain yaitu Honda Odyssey Community Indonesia (HOCI), malah menyatakan seluruh anggota sama sekali tidak mempergunakan Premium. Seperti disampaikan mantan Ketua Umum HOCI Gandhi Nugroho, mereka kini mempergunakan BBM dengan RON minimal 92.

“Penggunaan BBM RON minimal 92 itu atas anjuran Honda. Kalau dipaksa pakai Premium, mesin bisa rusak,” kata pria yang akrab disapa Doel, tersebut.

Doel menjelaskan, seluruh anggota HOCI sudah sadar terkait kualitas BBM yang ada saat ini. Penggunaan BBM dengan kadar RON tinggi bisa mendukung performa kendaraan dan keawetan mesin.

“Kami semua di HOCI sudah paham mengenai hal itu. Kami sependapat dengan pakar ITB beberapa waktu lalu, bahwa Premium bisa merusak mesin dan bahwa BBM yang sangat dianjurkan adalah yang memiliki oktan minimal 92,” kata Doel. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas