Benarkah Gaya Mengemudi Terpengaruh Golongan Darah?
Setiap orang mempunyai gaya mengemudi yang berbeda-beda. Tapi uniknya, ada yang percaya jika golongan darah mempengaruhi gaya mengemudi kita.
TRIBUNNEWS.COM – Setiap orang mempunyai gaya mengemudi yang berbeda-beda. Tapi uniknya di Jepang, dipercaya jika golongan darah ternyata mempengaruhi gaya mengemudi yang kita miliki.
Hal ini terlihat dari komik golongan darah, yang populer tak hanya di masyarakat Indonesia, tapi juga di Asia.
Dari ilustrasi di atas terlihat jika golongan darah AB saat mengemudi selalu mudah mengantuk.
Sedangkan golongan darah B ketika mengemudi sulit sekali untuk fokus. Hal yang hampir mirip terlihat pada golongan darah O, yang jika mengemudi mudah emosi dan tidak sabaran.
Kemudian, ada golongan darah A yang ketika mengemudi selalu fokus dan penuh perhitungan.
Tak hanya dari ilustrasi komik di atas saja. Kepercayaan orang bahwa golongan darah berpengaruh pada gaya mengemudi juga terjadi di Jepang.
Dilansir dari situs Asahi.com dan Zakzak, pernah ada kejadian dimana dua pengajar dari kelas “mengemudi aman” di Fukuoka, Jepang, menambahkan materi baru dalam pembelajaran mereka. Materi itu adalah tentang golongan darah.
Dua pengajar pria berusia 60 tahunan tersebut percaya jika kecelakaan dipengaruhi golongan darah yang dimiliki sesorang.
Kedua pria tersebut mengungkapkan jika mereka yang bergolongan darah O memiliki kemungkinan kecelakaan yang lebih tinggi.
Sedangkan golongan darah A dianggap memiliki kemungkinan paling rendah karena selalu aman dan siaga dalam mengemudi.
Golongan darah B menurut mereka lumayan cakap dalam mengemudi, namun karena sifat terlalu percaya diri mereka, pengemudi golongan darah B rentan mengalami kecelakaan.
Sedangkan golongan darah AB, menurut dua orang tersebut sangat rentan mengalami kelelahan dan sering mengantuk ketika mengemudi.
Oleh sebab itulah, mereka menyarankan jika golongan darah AB lebih baik jangan menyetir.
Dari penjabaran di atas benarkah golong darah yang dimiliki mempengaruhi gaya mengemudi kita?
Untuk menjawab hal tersebut, situs berita ZakZak akhirnya mencari tahu kebenaran soal golongan darah ini.
Menurut data yang mereka peroleh dari AIU insurance dan Blood Type Human Science Study, dijabarkan jika tingkat kecelakaan golongan darah O sebesar 35 persen, golongan darah A 34,3 persen, golongan darah B 19,6 persen, dan golongan darah AB sebesar 10,5 persen.
Menurut data tersebut bisa disimpulkan jika golongan darah yang dimiliki tidak mempengaruhi gaya mengemudi seseorang.
Menerapkan safety driving atau cara mengemudi yang aman jadi kunci gaya mengemudi aman ketika di jalan.
Selain itu, memilih mobil yang memiliki sistem keamanan kelas atas juga menjadi hal penentu yang tak boleh disepelehkan agar terhindar kecelakaan.
Misalnya mengemudi secara aman menggunakan mobil Toyota Yaris yang bisa dibilang merupakan mobil yang mengutamakan kemanan berkat hadirnya fitur safety yang lengkap.
Fitur keselamatan ini tak hanya menambah keamanan bagi pengemudi saja, tapi juga bagi penumpang yang ada berkat hadirnya 7 SRS airbags yang terletak di kursi pengendara dan penumpang yang letaknya berada di depan, belakang, dan samping kursi mobil.
Kemudian adanya Vehicle Stability Control (VSC) yang berfungsi menjaga mobil tetap stabil dan mengikuti jalur ketika menikung atau berpindah jalur.
Hill-Start Assist (HSA) membantu mobil agar tidak mundur ketika menanjang. Ada juga Seatbelt Warning untuk pengemudi dan penumpang depan, Emergency Brake Signal (TRD Sportivo Grade), 3-point seatbelt untuk semua penumpang.
Serta Whiplash Injury Lessening yang memiliki konsep jok berdesain khusus sesuai bentuk tubuh sehingga jika terjadi tabrakan dari depan dan belakang, keselamatan pengemudi dan penumpang tetap aman.
Juga adanya Anti-lock Braking System (ABS), yang dapat menghindari penguncian empat roda mobil sehingga mampu mendeteksi jika putaran roda berhenti berputar ketika berjalan.
Secara teori, sistem ini menghindari penguncian terhadap keempat roda berkat adanya sensor yang dipasangkan pada roda sehingga mampu mendeteksi bila putaran roda berhenti ketika sedang berjalan.
Fitur Electronic Brake Distribution (EBD) berfungsi mengatur tekanan minyak rem pada tiap roda dan berguna saat jalan berkelok-kelok atau permukaan jalan yang daya cengkramnya tidak sama.
Hingga fitur Brake Assist (BA) yang membantu menekan rem walaupun rem diinjak sedikit, sistem secara otomatis menambah kekuatan untuk membantu pengereman dan membaca pelepasan kaki pada pedal gas secara mendadak dan berpindah ke rem.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.