Sekilas Mirip Tapi Sejatinya Tak Sama, Ini Bedanya Honda CB dan Honda CG Series
Di Indonesia, seri Honda CG yang pertama muncul adalah varian CG110 pada tahun 1973 dan lanjut Honda CG125 pada tahun 1975.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekilas dipandang, perbedaan Honda CB dan Honda CG series memang sulit buat dicari.
Karena varian CB lebih terkenal, dijamin orang awam akan menyebut keempat motor di foto utama di atas adalah Honda CB.
Dari tampang, motor Honda CB100 dan CB125 memang keliatan persis banget dengan Honda CG110 dan CG125.
Malah kalau emblemnya dilepas, sekilas dijamin deh enggak bakal keliatan beda.
Tapi kedua seri motor itu beda banget di konstruksi mesinnya Sob, nih GridOto jelaskan bedanya.
Honda CB-series punya konstruksi mesin Overhead Camshaft (OHC) yang sampai sekarang diturunkan ke hampir seluruh motor zaman now, cirinya pakai rantai keteng.
Nah kalau bongkar mesin Honda CG110 atau CG125, jangan coba-coba nyari rantai ketengnya karena enggak bakalan ketemu.
Itu karena mesin Honda CG-series menggunakan sistem Overhead Valve (OHV) yang pakai push rod!
Jadi pada mesin Honda CG-series, camshaft alias noken as posisinya malah ada di area silinder, bukan pada head silinder seperti motor-motor pada umumnya yang berkonstruksi OHC, baik SOHC maupun DOHC.
Ada alasan tersendiri kenapa Honda menciptakan mesin dengan sistem OHV ini.
Jadi pada tahun 1970-an, motor ini memang didesain untuk negara berkembang yang menggunakan motor untuk disiksa alias kerja keras meski jarang ganti oli.
Nah mesin dengan konstruksi OHC seperti yang digunakan CB-series gampang oblak bearing pada noken asnya kalau sering telat ganti oli.
Kalau mesin CG ini, memang sudah dibikin tahan untuk disiksa seandainya telat ganti oli.
Baca: Kenalin Kloningan Honda CBR250RR Bukan Kaleng-kaleng, Pakai Mesin 450 Cc
Sebab aslinya motor Honda CG diproduksi untuk kawasan Brazil yang sulit mencari oli di daerah pelosok hutan Amazon sehingga sering telat ganti oli.