Kakak Beradik Rio Bramantio dan Rian Risky Raih Hasil Maksimal di Putaran I ISSOM 2019
Rio dan Rian merupakan kakak beradik, mereka sama-sama mengandalkan Honda Estilo untuk menaklukkan lintasan Sentul.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang balap touring terbesar di Indonesia, Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019 telah menyelesaikan putaran perdana di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu (7/4/2019).
Seri pembuka awal tahun ini menghadirkan banyak kejutan menarik. Salah satunya adalah keberhasilan duet pembalap asal Surabaya yang tergabung di tim B16 AP Speed yaitu Rio Bramantio dan Rian Risky.
Rio dan Rian merupakan kakak beradik, mereka sama-sama mengandalkan Honda Estilo untuk menaklukkan lintasan Sentul.
Di seri 1 kemarin keduanya berhasil meraih hasil positif. Rio Bramantio sukses mencetak hatrick dengan kemenangan di tiga kelas berbeda antara lain kelas JSTC 2B (2000cc Turbo), SCC Kelas B1 (2000cc Turbo), serta podium pertama di kelas OMR Brio Promotion dengan menggunakan Honda Brio.
Rio sebenarnya juga tampil di satu kelas lainnya yakni Indonesia Retro Race (IRR) kelas Super Retro, namun balapan kelas Retro Seri 1 harus dibatalkan dan dilanjutkan di seri 2 nanti akibat faktor cuaca.
Baca: Usia Tak Lagi Muda, Raffi Ahmad Berusaha Lebih Religius
Rio menuturkan, hasil di seri 1 sebenarnya diluar ekspektasinya, mengingat pria yang hobby bermain basket ini masih dalam tahap penyembuhan pasca operasi ligamen.
"Saya terakhir balap ketika ISSOM seri 7 2018 kemarin di BSD dan saya belum sempat latihan sama sekali. Di seri ini hanya latihan ketika QTT. Lalu akhir Desember kemarin baru menyelesaikan operasi putus ligamen yang disebut PCL (Posterior Cruciate Ligament). Jadi selama 2 bulan pasca operasi saya harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Baru sebulan ini bisa jalan sebenarnya," cerita Rio.
Baca: Harga Sejumlah Komoditas Pangan Naik Menjelang Coblosan
"Alhamdulillah hasil balapan diluar ekspetasi semua, karena target saya hanya menyentuh garis finish saja untuk seri ini, apalagi lutut kanan saya pasca operasi belum sembuh total, sampai saat ini pun saya masih rutin menjalani fisioterapi untuk recovery," ujar Rio yang mengaku masih digotong mekanik saat masuk dan keluar mobil balapnya.
Keberhasilan Rio juga menular kepada sang Adik Rian Risky yang menyabet double winner untuk kelas balapan JSTC 1600 dan STC 1600.
Baca: Ponsel Mahal Harga Rp 10 Jutaan ke Atas Masih Diminati
"Saya puas bisa finish posisi 1 di JSTC 1600 dan STC 1600. Kondisi mobil sangat baik dan konsistensi saya di setiap lap menjadi kunci kemenangan kali ini," ungkap Rian Risky.
Bagi Rian tahun ini menjadi momentumnya untuk kembali meraih gelar juara umum yang terlepas tahun lalu.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu (2018), saya hanya bisa ikut 3 seri karena urusan pekerjaan. Untuk tahun ini saya akan ikut full dan target saya maksimal, bisa mengulang pencapaian tahun 2017, juara umum JSTC 1600 cc dan STC 1600 cc," ucap Rian.
Demi merealisasikan target, Rian pun berencana untuk melakukan upgrade kendaraan untuk menatap seri 2 nanti.
"Rencananya mobil akan saya upgrade, karena spek yang sekarang masih sama dengan yang tahun 2018. Kemungkinan di break bulan puasa saya akan upgrade mobil agar bisa lebih kompetitif di kelas yang saya ikuti. Karena kompetitor spek mobil mereka sudah melebihi saya," tegas Rian.
Kemenangan "Dynamic Duo" asal Surabaya, Rio dan Rian di seri 1 ini membuat mereka sementara memimpin klasemen di masing-masing kelas yang mereka ikuti.