Ilmuwan Shell Perlu Riset 10 Tahun untuk Kembangkan Formula Baru Bahan Bakar
Jaringan pusat teknologi bahan bakar Shell berlokasi di Inggris, Hamburg, Houston, Shanghai, Kuala Lumpur, bekerja sama dengan mitra lokal.
Penulis: Choirul Arifin
Potensi pasar bahan bakar di Indonesia yang besar didukung oleh populasi penduduk yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Pertumbuhan kelas menengah yang pesat mendorong konsumsi bahan bakar di kota-kota besar dan menengah ikut meningkat.
Hal inilah yang bagi Shell menjadi peluang untuk menggarapnya di bisnis ritel bahan bakar. Terbukti, sampai saat ini Shell mengelola 100 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jabodetabek, Bandung, Sumatera Utara dan Jawa Timur dengan menyediakan bahan bakar premium, pelumas, penggantian oli kendaraan hingga beragam penawaran ritel.
Baca: 30 Tahun Jadi Sopir Bus Malam, Dede Wahyu Pernah Rasakan Tiga Pengalaman Mistis dan Mendebarkan Ini
Ratna Anggraini, Fuel Marketing Manager Shell Indonesia mengatakan, untuk memasarkan bahan bakar ke konsumen, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah mitra, termasuk untuk kegiatan pengangkutan dari depot ke SPBU-SPBU bekerja sama dengan perusahaan jasa logistik lokal.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Shell Indonesia, penetrasi bahan bakar Shell V-Power dengan teknologi Dynaflex di Indonesia saat ini mencapai 28 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata penetrasi di dunia yang sebesar 17 persen.
Sementara, untuk mengikat loyalitas pelanggan, sejak beberapa waktu lalu Shell meluncurkan kartu ClubSmart.