Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Cara Mencuci Kendaraan yang Terkena Abu Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu

Berikut cara mencuci kendaraan yang terkena abu vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. Jangan sembarangan.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in Cara Mencuci Kendaraan yang Terkena Abu Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu
Istimewa/BNPB
Mobil tertutup abu semburan erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7/2019). 

Ini dapat menimbulkan goresan berbentuk lingkaran atau swirl mark yang cukup terlihat.

Pastikan membersihkan kendaraan di area tertutup agar debu vulkanik tidak kembali menempel.

Selain itu, bila terpaksa menggunakan kendaraan segera membilas kendaraan dan tidak disarankan parkir di luar ruangan.

Lantas, bagaimana bila abu vulkanik erupsi gunung ternyata juga mengenai interior mobil?

Diketahui, abu vulkanik tak hanya berpengaruh pada eksterior dan mesin, tetapi interior juga bisa bermasalah.

Sebab di dalam mobil, terdapat blower AC dan komponen lainnya.

Belum lagi yang menggunakan jok dengan material fabric, sehingga dalam membersihkan tidak bisa sembarangan.

Berita Rekomendasi

Perlu menggunakan alat pembersih khusus seperti vacuum cleaner, demikian dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Jadi sebaiknya memang menggunakan alat itu, agar kotoran atau debu yang ada di interior bisa bersih lagi," kata Kepala Bengkel Auto2000 Grand Depok City, Deni Adrian, Kamis (27/12/2018).

Selama membersihkan interior, kata Deni, pastikan setiap ruang kecil juga dibersihkan sampai benar-benar tidak ada abu lagi.

Efek jangka panjang, yaitu bisa berdampak pada performa dari pendingin kabin alias AC.

Sementara menurut Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, filter AC juga harus dibersihkan.

Sebab debu yang menempel berpotensi masuk ke blower sehingga berbahaya untuk pernapasan dan interior menjadi cepat kotor.

"Belum lagi yang perlu diwaspadai, adalah kondensor, evaporator karena apabila komponen ini dipenuhi debu maka kinerjanya menjadi tidak maksimal, AC menjadi tidak dingin lagi," ujar Sapta.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas