Mobil Listrik Bikinan Mahasiswa Budi Luhur Mejeng di Ritech Expo 2019 Bali
Neo Blits memiliki motor penggerak DC Serie, 48 – 72 Volt bertenaga 30 HP dengan didukung baterai Li-ion, 72-82 Volt, 1036 Ampere
Penulis: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neo Blits, mobil Listrik berbasis baterai lithium hasil riset Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur (UBL) tampil pada pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional – Ritech Expo 2019 yang digelar Kemenristekdikti di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Bali pada 25 – 28 Agustus 2019.
Demi memberikan science experience kepada pengunjung, Universitas Budi Luhur memberikan kesempatan test drive Neo Blits bagi pengunjung yang menginginkan.
Melalui pameran,demo produk, dan test drive ini, diharapkan bisa terjadi transfer pengetahuan tentang Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia.
Selain itu juga menjadi wujud dukungan perguruan tinggi kepada Pemerintah RI dalam Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai untuk Transportasi Jalan yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo 8 Agustus 2019 dalam Perpress 55 tahun 2019, dan diundangkan Kemenkumham 12 Agustus 2019 lalu.
“UBL sudah memulai riset tentang mobil listrik sejak 2016 lalu, karena kami melihat inilah kendaraan masa depan yang ramah lingkungan. Karenanya kami sangat mendukung program percepatan KBL yang dilakukan pemerintah, dan kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik ini,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro yang juga pengamat otomotif.
Baca: Total Lahan Ibu Kota Baru di Kaltim 180.000 Ha, Setengahnya Ruang Terbuka Hijau
Mobil listrik yang sebelumnya sukses menempuh perjalanan Surabaya-Jakarta–Aceh sepanjang kurang lebih 4.000 km ini memiliki motor penggerak DC Serie, 48 – 72 Volt bertenaga 30 HP dengan didukung baterai Li-ion, 72-82 Volt, 1036 Ampere serta rangka tipe chassis tubular dengan suspensi independen.
Bodi mobil ini menggunakan material fiber dengan dimensi panjang keseluruhan 425 cm, lebar 225 cm dan tinggi 200 cm serta bobot total 800 kg.

Produk inovasi teknologi lain karya mahasiswa Universitas Budi Luhur yang ditampilkan di Ritech 2019 adalah keranjang sampah pintar. Dengan teknologi sensor keranjang sampah dapat terbuka sendiri.
Keranjang sampah ini juga digabungkan dengan teknologi mobile sehingga dapat mengirimkan sms kepada pemilik bila sudah penuh dan dimana keberadaannya.
Teknologi ini diharapkan mempermudah monitoring dan pengendalian sampah-sampah di tempat umum.
Abdul Aziz, mahasiswa Fakultas 0Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur angkatan 2016, selaku Ketua Tim, ini merasa bangga karyanya dapat dipamerkan di Ritech 2019 ini, dan berharap karyanya bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam temu bisnis yang diadakan dalam rangkaian acara Ritech 2019 ini, Plt Rektor UBL, Dr. Wendi Usino, M.Sc. dijadwalkan bertemu dengan pihak produsen untuk tujuan pengembangan riset di UBL.
Antara lain, produsen face detection yang direncanakan akan digunakan untuk monitoring kehadiran karyawan, menggantikan alat perekam sidik jari; produsen komponen berkaitan dengan pengembangan riset robotika dan lain-lain.
“Sebagai kampus berbasis IT, UBL sangat antusias dengan event seperti ini. UBL berharap dunia pendidikan dapat berkolaborasi riset dengan industri, sehingga apa yang kami riset dapat bermanfaat nyata bagi masyarakat,” sebutnya.
Di rangkaian pameran ini, Universitas Budi Luhur juga tampil dalam seminar dengan materi berjudul 'Menuju Kampus Ramah Lingkungan' yang disampaikan Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan KKN UBL, Putri Suryandari, M. Ars.
Putri Suryandari memaparkan upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan UBL, antara lain kebijakan kampus melarang penggunaan kemasan plastik di area kampus, kebijakan meminimalisir penggunaan kertas dalam kegiatan kampus, serta menggerakkan bank sampah kampus yang telah menjadi percontohan 55 kampus di lingkungan DKI Jakarta.
Inisiatif lainnya adalah membuat permadani daur ulang sampah terbesar di dunia yang telah mendapatkan penghargaan LLDikti3 dan barang-barang bermanfaat lain; Membuat lukisan berbahan sampah daun kering, dan lain-lain.